“Program beasiswa ini agar melahirkan inovasi yang berguna bagi pengembangan obat-obatan dan bermanfaat bagi industri obat-obatan di tanah air,” ujar Prof. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek.
Prof. Nizam menekankan pentingnya pengembangan inovasi di bidang farmasi dan kesehatan. Saat ini, ujarnya, lebih dari 90 persen obat-obatan dan bahan baku obat masih diimpor. "Dengan demikian, Indonesia membutuhkan lebih banyak peneliti di bidang farmasi," tegas Prof. Nizam.
Baca juga: UGM Buka Beasiswa S2 untuk 14 Program Studi, Ini Syarat dan Linknya
Apresiasi senada datang dari Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal Purn. Moeldoko. “Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Dexa Group yang telah belasan tahun konsisten memberikan beasiswa kepada lebih dari 3.000 mahasiswa, luar biasa," ujarnya.
Moeldoko berharap akan semakin banyak juga industri lain terdorong dan termotivasi mengikuti langkah yang dilakukan Dexa Group. "Juga (apresiasi) kepada para inovator yang memenangkan kompetisi ini dan angkat topi atas usaha kalian,” puji Moeldoko.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto turut mengungkapkan dukungannya pada program beasiswa DASS yang kini dilanjutkan Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno, Leader Dharma Dexa Gloria Haslim, dan Raymond Tjandrawinata.
“Semoga melalui program ini banyak terlahir sumber daya tenaga kesehatan yang profesional, berkompetensi tinggi dan dapat terus berkontribusi pada dunia kesehatan. Saya berharap acara ini akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi," harap Airlangga.
"Dan beasiswa ini dapat digunakan agar sumber daya manusia dapat memanfaatkan pendidikan dan juga kami berharap bahwa dengan bergotong-royong, pandemi ini dapat segera dikendalikan dan memulihkan perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.