Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dexa Award Science Scholarship 2021, Mencetak Inovator Farmasi dan Kesehatan Masa Depan

KOMPAS.com - Di tengah masa pandemi, inovasi justru memegang peranan penting agar Indonesia dapat segera bangkit dari pandemi global Covid-19. Untuk mewujudkan hal ini, Indonesia membutuhkan saintis untuk melakukan berbagai terobosan inovatif.

Sebagai salah satu contoh dalam sektor kesehatan, Indonesia masih tinggi dalam impor bahan baku obat yang mencapai 95 persen dan alat kesehatan mencapai 94 persen.

Menjawab tantangan tersebut, Dexa Group melalui Dexa Award Science Scholarship berkomitmen untuk mencetak saintis di sektor kesehatan.

“Program ini diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan," jelas Ferry Soetikno, Pimpinan Dexa Group, dalam sambutan pembukaan Ceremony Dexa Award Science Scholarship 2021.

"Di tahun penyelenggaraan yang ke-4, DASS berhasil menarik minat ribuan generasi muda Indonesia yang ingin berkontribusi dan memajukan bangsanya,” ujar Ferry.

Tahun ini, sebanyak 1.197 saintis muda mendaftar untuk mendapatkan beasiswa DASS dari 151 universitas negeri dan 173 universitas swasta.

Yang menarik, berdasarkan rumpun pengelompokan proposal terbesar datang dari rumpun penelitian pengembangan obat bahan alami (212 proposal) dan diikuti rumpun penelitian alat dan perangkat kesehatan (120 proposal), hingga pengujian obat pada mahluk hidup (95 proposal).

Penerima DASS 2021

Dari jumlah tersebut, terpilih 5 kandidat masuk dalam babak penyisihan untuk kemudian terpilih tiga pemenang DASS 2021. Para pemenang DASS 2021 adalah:

  • Akhmad Ikhsanudin (Universitas Lampung)
  • Jenifer Kiem Aviani (Institut Teknologi Bandung)
  • Ni Putu Eka Krisnayanti (Universitas Udayana)

"Harapan saya melalui beasiswa ini saya dapat memperdalam keilmua melalui jenjang studi S2 yang ke depannya dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih untuk kebermanfaatan masyarakat luas," ungkap Akhmad Ikhsanudin setelah namanya diumumkan sebagai penerima beasiswa.

Hal senada disampaikan Jenifer Kiem, "beasiswa akan saya gunakan dengan baik dan saya akan pertangungjawabkan amanah yang diberikan kepada saya dengan menempuh studi dan penelitian yang baik. Semoga penelitian saya bisa dipublikasikan di jurnal internasional dan menjadi prpoduk yang berguna bagi masyarakat."

Dalam program beasiswa tersebut, mahasiswa dapat mengajukan proposal penelitian dari beragam latar belakang keilmuan yang terkait dengan kesehatan, yang hasil akhirnya nanti dapat diaplikasikan untuk kesehatan masyarakat.

Bagi para pemenang, Dexa Group memberikan apresiasi beasiswa pendidikan S2 dan penelitian, serta bebas memilih kampus S2 terakreditasi A di seluruh Indonesia.

Selain pengumuman penerima beasiswa, dalam acara tersebut Dexa Group juga menyediakan donasi 25.000 kapsul obat-obatan yang bermanfaat untuk menjaga imunitas masyarakat terdampak Covid-19.

Donasi ini disalurkan melalui Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan Rumah Harapan Indonesia. 

Dukungan dan apresiasi

Berbagai apresiasi datang dari berbagai pihak atas program beasiswa yang digagas Founder Dexa Group Alm. Rudy Soetikno.

“Program beasiswa ini agar melahirkan inovasi yang berguna bagi pengembangan obat-obatan dan bermanfaat bagi industri obat-obatan di tanah air,” ujar Prof. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek.

Prof. Nizam menekankan pentingnya pengembangan inovasi di bidang farmasi dan kesehatan. Saat ini, ujarnya, lebih dari 90 persen obat-obatan dan bahan baku obat masih diimpor. "Dengan demikian, Indonesia membutuhkan lebih banyak peneliti di bidang farmasi," tegas Prof. Nizam.

Apresiasi senada datang dari Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal Purn. Moeldoko. “Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Dexa Group yang telah belasan tahun konsisten memberikan beasiswa kepada lebih dari 3.000 mahasiswa, luar biasa," ujarnya.

Moeldoko berharap akan semakin banyak juga industri lain terdorong dan termotivasi mengikuti langkah yang dilakukan Dexa Group. "Juga (apresiasi) kepada para inovator yang memenangkan kompetisi ini dan angkat topi atas usaha kalian,” puji Moeldoko.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto turut mengungkapkan dukungannya pada program beasiswa DASS yang kini dilanjutkan Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno, Leader Dharma Dexa Gloria Haslim, dan Raymond Tjandrawinata.

“Semoga melalui program ini banyak terlahir sumber daya tenaga kesehatan yang profesional, berkompetensi tinggi dan dapat terus berkontribusi pada dunia kesehatan. Saya berharap acara ini akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi," harap Airlangga.

"Dan beasiswa ini dapat digunakan agar sumber daya manusia dapat memanfaatkan pendidikan dan juga kami berharap bahwa dengan bergotong-royong, pandemi ini dapat segera dikendalikan dan memulihkan perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/06/30/222038871/dexa-award-science-scholarship-2021-mencetak-inovator-farmasi-dan-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke