Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Adiwiyata di SMA Ini Jadi Wadah Pendidikan Karakter Siswa

Kompas.com - 25/06/2021, 16:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Anies Rachmania yang bergabung di SMAN 1 Godean sejak 2020 ini mendapat tugas untuk memajukan program tersebut.

Sebab, pada 2018 program sekolah adiwiyata ini baru di tingkat Kabupaten Sleman. Karenanya, dia langsung mendorong warga sekolahnya untuk terus menjalankan sekolah Adiwiyata hingga tingkat nasional.

Ada lomba kerajinan dari barang bekas

Salah satu guru Bahasa Jawa sekaligus pembina bank sampah SMAN 1 Godean, Widiyati, S.Pd., mengatakan, secara tidak langsung semua warga sekolahnya terbangun karakter positif peduli lingkungan.

"Karakter positif itu terbangun dimulai dari cinta kebersihan, cinta menanam dan dampaknya tercipta lingkungan yang asri, sejuk, indah serta nyaman," ungkapnya.

Selain itu, dalam mendukung program adiwiyata, OSIS juga ikut andil melakukan inovasi dengan mengadakan lomba membuat Kerajinan dari barang bekas.

Hasil karya siswa berupa kerajinan bisa dimanfaatkan. Sebagai contoh kertas bekas bisa dibuat menjadi tas, bunga hias, miniatur rumah, atau botol plastik jadi pot tanaman.

Baca juga: SMA di Lereng Gunung Merapi Ini Antar 61 Siswanya Lulus SBMPTN 2021

Hal ini memberikan pelajaran bagi siswa tentang pengelolaan limbah anorganik, dari tidak bernilai menjadi punya nilai guna dan nilai jual.

Dulu acuh pada lingkungan

Sedangkan menurut Ketua OSIS SMAN 1 Godean, Shiddiq Nur Rohman, program adiwiyata sangat bagus ditanamkan sejak dini, khususnya ketika mulai duduk di bangku SMA.

Dengan adiwiyata, karakter-karakter baik seperti disiplin, bertanggung jawab, dan peduli dengan lingkungan akan tumbuh di masing-masing siswa.

Sehingga tidak saja berguna bagi siswa di masa kini, namun juga bagi masa mendatang di masyarakat.

"Saya sendiri menjadi peduli pada lingkungan di sekitar saya. Dulu, saya terkadang merobek dedaunan dan acuh ketika terdapat sampah di sekitar. Namun sekarang, saya tidak pernah melakukan hal-hal tersebut lagi," kesan dia.

"Kini saya merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan di sekitar saya agar tetap bersih dan rapi. Ternyata dengan sikap saya tersebut, hal-hal baik selalu datang kepada saya di kemudian hari," imbuh Shiddiq.

Sementara itu, siswa lain yang juga Koordinator Sekbid 5 Lingkungan Hidup, Anggita Aulia Siwi menuturkan bahwa banyaknya tumbuhan juga berpengaruh terhadap psikis seperti memberikan suasana tenang, sejuk, dan asri yang turut dirasakan oleh para siswa.

Hal ini tentunya dapat menambah semangat, mengurangi kepenatan, dan meningkatkan konsentrasi siswa untuk belajar.

Bangun budaya peduli lingkungan

Terpisah, Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Sleman, Drs. Priya Santosa, MM., menyatakan, pihaknya ingin membangun satu budaya terkait dengan kepedulian warga sekolah dengan lingkungan.

"Kita ingin sekolah itu jadi pusat pembelajaran yang menyenangkan bagi semuanya," ucapnya.

Selain itu juga dapat menimbulkan rasa bertanggung jawab mereka untuk saling memiliki. Harapannya kebiasaan ini bisa tertanam pada anak dan akan terbawa di mana pun mereka berada.

Baca juga: Ikut PPDB SMA DIY 2021? Hari Ini Terakhir Aktivasi Akun

Dari situ juga akan timbul ide-ide dan kreativitas, misal ada masalah sampah maka ada cara untuk mengolah sampah itu menjadi sesuatu yang berguna.

"Jadi, program sekolah adiwiyata di SMAN 1 Godean ini tidak sekedar menanam agar lingkungan jadi hijau, tetapi ada nilai-nilai lebih yang ingin kita tanamkan. Bahwa lingkungan itu sangat penting bagi kita untuk dipelihara," tandas Priya Santosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com