Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek: Para Ibu PAUD di Daerah 3T Ikut Menjadi Duta Baca

Kompas.com - 07/06/2021, 11:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Para ibu yang mengantarkan anaknya datang ke sekolah dapat dijadikan peserta program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marginal (GP3M).

Namun, mereka yang masuk ke dalam program ini adalah orangtua yang anaknya berada di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolahnya berada di kawasan marginal atau 3T (tertinggal, terluar dan terpencil).

Perempuan khususnya ibu sebagai tiang dan pilar kehidupan keluarga selama satu setengah tahun pandemi Covid-19 merupakan pihak yang paling merasakan dampak buruk akibat berkurangnya pemasukan perekonomian keluarga.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Terlebih kaum perempuan atau ibu rumah tangga yang berada dikawasan 3T imbas pandemi Covid-19 terhadap sendi perekonomian keluarga lebih sulit.

Karena itu, kehadiran program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marginal (GP3M), Desa Vokasi dan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan (PKHP) sangat terasa kebermanfaatannya.

Melansir dari laman anggunpaud, program peningkatan kualitas hidup perempuan marginal yang digagas Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen telah memasuki tahun ke tujuh sejak diluncurkan tahun 2015.

Sejumlah negara, komunitas internasional dan UNESCO sangat mengapresiasi program pemerintah ini yang dinilai konsisten dan bermanfaat meringankan beban perempuan sebagai tiang keluarga.

"Saya sangat berharap begitu bantuan pemerintah pusat tersebut diterima, saya harapkan Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan satuan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan dapat segera melakukan aktivitas. Saat ini, Bantuan Program yang diberikan Pemerintah Pusat sangat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di daerah," ujar Direktur Pendidikan Masyarakat dan Layanan Khusus Kemendikbud Ristek, Samto.

Baca juga: 5 Cara Stimulasi Anak Usia PAUD agar Lancar Membaca

Menurut Samto, pendidikan pemberdayaan perempuan sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat dalam proses pembelajaran pendidikan sepanjang hayat.

"Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk orang dewasa melalui berbagai program yang terintegrasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal," ujarnya.

Minat baca Indonesia rendah

Disebutkan, saat ini dua per tiga penduduk buta aksara dan 60 persen warga belajar pendidikan keaksaraan adalah perempuan.

Data statistik UNESCO pada 2012 juga menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dari 1.000 penduduk, hanya satu warga yang tertarik untuk membaca. Menurut indeks pembangunan pendidikan UNESCO ini, Indonesia berada di nomor 69 dari 127 negara.

Dengan demikian, rata-rata secara nasional setiap individu tidak sampai satu judul buku perorang pertahun yang dibaca.

Sebagai pembanding daerah di Indonesia yang minat bacanya paling tinggi menurut survei UNESCO adalah D.I. Yogyakarta yang indeks bacanya 0,049 dan di Singapura telah mencapai Indeks baca 0,45.

Baca juga: Belajar Dunia Teknik Melalui Why? Civil Engineering and Construction!

Berdasarkan data minat baca dan angka tuna aksara di atas berpengaruh terhadap posisi Human Development Index (HDI) Indonesia yang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2014 nilai HDI mengalami kenaikan tipis menjadi 68,90 dari 68,4 pada 2013.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com