Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Indonesia Punya Politeknik Negeri di Perbatasan Malaysia

Kompas.com - 03/02/2021, 09:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim mengaku Indonesia kini memiliki pendidikan tinggi vokasi di perbatasan Malaysia, yakni Politeknik Negeri Nunukan (PNN).

"Saya ucapkan selamat kepada PNN yang kini berada di bawah naungan Kemendikbud. Saya punya harapan besar agar PPN berikan kontribusi ke masyarakat," ucap Nadiem melansir Vokasi Kemdikbud, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Mendikbud: Rektor USU Muryanto Amin Tidak Plagiat

Dia menjelaskan, pendidikan tinggi vokasi juga menjadi salah satu fokus Kemendikbud di tahun ini, dengan melibatkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Karenanya, satuan pendidikan vokasi tersebut harus bergerak lincah berkolaborasi, semisal dalam pembentukan SMK fast track, yang juga melibatkan DUDI.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto berharap peresmian PNN dapat dijadikan momentum untuk menciptakan SDM kompeten dan unggul, serta menciptakan riset terapan.

"Bukan hanya lulusan mengandalkan ijazah, tapi juga harus punya kompetensi. Politeknik Negeri Nunukan harus menghasilkan pemimpin, baik untuk Nunukan, nasional dan global," ungkap dia.

Wikan juga mengucapkan rasa terima kasihnya atas perjuangan berbagai pihak yang ikut serta dalam mendirikan politeknik negeri ini.

"Kami harap politeknik akan link and match yang mencakup paket 8+1, karena membutuhkan SDM yang bervisi masa depan," sebut dia.

Direktur Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dan Profesi, Beny Bandanadjaya pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan upaya pemerintah daerah setempat kepada PNN.

"Kami akan kembangkan lebih besar lagi, serta menjalankan ‘link and match’ dengan industri," sebut dia.

Menurut Beny, hadirnya politeknik di daerah perbatasan sangat tepat.

Karena, memiliki potensi besar untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi masyarakat sekitar yang nantinya bisa berkontribusi untuk wilayahnya.

Baca juga: Mendikbud Diminta Berantas Praktik Intoleransi di Sekolah

"Kami juga akan support dengan berbagai kebijakan, terutama karena politeknik ini masuk dalam wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar)," sebut dia.

Dia mengharapkan, jangan lagi masyarakat Indonesia bila bekerja di Malaysia sebagai buruh, tapi sebagai tenaga ahli ke depannya. Setelah ada politeknik negeri ini.

Berguna bagi masyarakat

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyatakan suka citanya atas status polinteknik negeri yang kini disandang PNN.

"Saya gembira karena yang dicita-citakan terwujud. Kami ingin berterima kasih ke pemerintah. Kita harus pelihara tata kelola perguruan tinggi ini, agar berguna bagi masyarakat," jelas Irianto.

Irianto juga mengaku, politeknik negeri ini merupakan satu-satunyanya perguruan tinggi vokasi yang berlokasi di daerah perbatasan.

"Ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi Kalimantan Utara, khususnya Nunukan. Mari kita manfaatkan bersama," terang Irianto.

Strategi 4 tahun ke depan

Direktur PNN Arkas Vidi telah menyiapkan langkah strategis empat tahun ke depan.

"Tahun pertama kami akan melakukan evaluasi dan juga penguatan, misalnya untuk sumber daya manusia (SDM) dan kurikulum," sebut dia.

Tahun kedua akan dikhususkan untuk strategi penguatan, sedangkan tahun ketiga melebarkan kerja sama hingga level Asia.

Adapun tahun keempat adalah pengembangan hingga level global.

Baca juga: Mendikbud: Ada 5 Intervensi di Program Sekolah Penggerak

"Politeknik negeri ini memiliki 4 jurusan, dengan jumlah pengajar sebanyak 20 orang dan mahasiswa 500 orang," pungkas Arkas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com