Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Influencer Kenalkan Pendidikan Vokasi ke Masyarakat

Kompas.com - 27/01/2021, 20:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melibatkan tiga influencer dalam mengenalkan pendidikan vokasi ke masyarakat.

Ketiga influencer itu adalah Content Creator Gita Savitri, Pilot dan Content Creator Vincent Raditya, dan Voice Over Talent Bimo Kusumo Yudo.

Baca juga: Anak dan Orangtua Perlu Komunikasi Saat Pilih Prodi Kuliah

Gita menilai pendidikan vokasi sangat baik untuk anak Indonesia.

Karena, ada program link and match yang membuat para lulusan bisa bersaing hingga ke jenjang internasional.

Dia menyebutkan, jika menimba ilmu pendidikan di SMK saja sudah ada link and match. Alhasil, bimbingan tidak dapat dari guru saja, tapi dari pihak industri.

"Jadi tidak hanya hard skill saja diperhatikan, namun soft skill juga dilihat," ungkap Gita dalam siaran pers Kemendikbud, Rabu (27/1/2021).

Dikesempatan yang sama, Bimo mengaku kompetensi public speaking dianggap penting di zaman ini.

Maka dari itu, lulusan pendidikan vokasi juga harus mempunyai ilmu public speaking yang baik.

Ilmu public speaking, bilang dia, merupakan salah satu kompetensi yang dibutuhkan di dunia industri.

Manfaat ilmu public speaking, pernah Vincent lakukan saat kerja di dunia penerbangan.

Saat itu, kata Vincent, pesawat sedang mengalami gangguan. Agar penumpang paham dengan pembicaraan yang disampaikan, maka harus menggunakan public speaking yang baik.

Baca juga: 11 Program Pendidikan Vokasi di 2021

"Saya harus menyampaikan kepada penumpang (pesawat) dengan tenang dan cara yang benar agar tidak menimbulkan kepanikan," sebut dia.

Lulusan pendidikan vokasi peroleh tiga hal

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menambahkan, kompetensi yang didapatkan lulusan pendidikan vokasi ada tiga hal, yakni hard skill, soft skill, dan karakter.

"Tiga poin inilah yang akan kita dorong, kurikulum di vokasi akan kita rombak, sehingga menghasilkan para lulusan yang berkompetensi," jelas Wikan.

Lanjut Wikan mengungkapkan, tujuan dari seluruh pendidikan vokasi adalah tercapainya link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Dengan duduk bersama industri, kurikulum disusun bersama. Ibarat resep makanan, dimasak bersama. Jadi guru atau dosen vokasi bersama industri mengajar bersama," ujarnya.

Baca juga: Pendidikan Vokasi Kerek Keterampilan 4.000 Guru dan Kepsek di 2021

Dengan adanya kebijakan itu, maka akan terciptanya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan siap masuk ke DUDI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com