KOMPAS.com - Wahana Visi Indonesia (WVI) didukung PREDIKT melakukan riset Suara Guru di masa pandemi Covid-19 dengan fokus pada guru SLB dan daerah 3T.
Pada masa pandemi ini, tentu banyak kendala yang dihadapi para siswa maupun guru ketika menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Apalagi bagi guru pendidikan khusus (SLB) serta guru yang bertugas di daerah 3T. Untuk itulah WVI melakukan riset pada guru-guru tersebut.
Avianto Amri, Ph.D (CEO PREDIKT) mengatakan, ada sebanyak 27.046 responden yang disurvei. Yakni guru dan tenaga kependidikan di 34 provinsi Indonesia.
"Dari riset ini kami ingin melihat bagaimana perspektif guru mengenai PJJ selama pandemi Covid-19," ujar Avianto pada webinar Hasil Penelitian Suara Guru di Masa Pandemi Covid-19, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Riset Wahana Visi: Ini Suara Guru SLB dan Daerah 3T Terkait PJJ
Menurut narasumber Mega Indrawati, M.Pd (Education Team Leader Wahana Visi Indonesia), ada temuan menarik dari riset yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini,
Permasalahan dan kekhawatiran selama pandemi.
1. Aspek pelaksanaan kebijakan pendidikan masa pandemi:
2. Aspek tunjangan, sertifikasi, dan pra-jabatan:
3. Aspek kepemimpinan pendidikan:
Temuan menarik, guru di 3T cenderung lebih membutuhkan dukungan terkait pembelajaran dibanding daerah lain.
Sedangkan guru pendidikan khusus juga membutuhkan pendampingan khusus untuk proses pembelajaran dan penyesuaian kurikulum.
Kebutuhan kebijakan dan layanan
1. Bagi pemerintah pusat, termasuk Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud:
2. Bagi pemerintah daerah, termasuk Dinas Pendidikan: