Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Program Kuota Gratis, Uang Habis untuk Beli Paket Internet

Kompas.com - 26/09/2020, 09:40 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum ada program kuota gratis, salah satu peserta didik di Universitas Tanjungpura banyak menghabiskan uang untuk membeli paket internet.

Bayangkan saja, sekali melakukan video conference untuk pembelajaran jarak jauh (belajar online) bisa menghabiskan data internet hingga 1 gigabyte (GB).

Demikian disampaikan oleh salah satu mahasiswa S1 Teknik Informatika Universitas Tanjungpura, Haris Munandar dalam acara "Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020", Jumat (25/9/2020).

Baca juga: Belajar Online, Orangtua Diminta Lebih Sabar Dampingi Anak

"Sebelum memperoleh bantuan saya berapa kali habis berapa gigabyte, uang habis untuk beli kuota, satu kali video conference sampai 1 GB. Bahkan pas Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), selama 8 jam menghabiskan 3 GB," kata Haris.

Jadi, kata Haris, bantuan kuota gratis yang diberikan pemerintah sangat membantu siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan belajar online saat pandemi Covid-19 ini. Sehingga tak perlu risau lagi untuk memikirkan dana dalam membeli kuota internet.

"Kini sudah dapat bantuan 50 GB, dapat bantuan juga dari Tri 30 GB dan 6 GB, itu terbantu banget buat tugas mahasiswa, browsing terbantu, kalau ada program ini," terang Haris.

Siswa perbatasan masih sulit sinyal

Namun, Haris menyayangkan, masih ada mahasiswa di daerah perbatasan yang sangat sulit mendapatkan sinyal. Alhasil, mereka sangat sulit melakukan belajar online.

"Seperti ada di daerah perbatasan antara Malaysia dan Indonesia, itu sulit belajar online, karena sulit sinyal di sana. Jadi itu yang harus dipikirkan oleh pemerintah," tegas Haris.

Senada dengan Haris, orangtua dari siswa SD Negeri 1 Tanoyan, Sulawesi Utara Gita, Kobandaha juga menyatakan hal yang sama. Menurut Gita, sebelum ada kuota gratis, orangtua murid banyak yang mengeluhkan dan menghabiskan dana untuk membeli kuota internet saat proses belajar online.

"Jadi satu minggu itu pernah ada yang belajar dengan daring. Itu berasa banget untuk orangtua di kala pandemi ini," kata Gita.

Kuota gratis membantu orangtua

Gita bersyukur dengan adanya program kuota gratis, sehingga tidak perlu merogoh kocek yang banyak untuk membeli kuota internet pada saat belajar online.

"Sangat membantu orangtua yang melakukan PJJ, jadi satu hp milik dua orang, anak saya keyra dan adiknya, kalau tidak ada tak terbantu. Kuota 30 GB itu sangat banyak untuk pembelajaran jarak jauh," terang dia.

Untuk itu, Gita menambahkan, bagi peserta didik yang belum memperoleh kuota gratis, bisa mendaftarkan nomor telepon genggamnya ke kepala sekolah atau operator sekolah, agar bisa didaftarkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Itu dilakukan biar terdaftar dan dapat kuota gratis. Agar sinkron dan jelas nomor telepon genggamnya, bila salah nomor maka akan sulit validasi dan verifikasi di Kemendikbud," tukas Gita.

Pembagian kuota internet gratis telah dimulai pada Selasa, 22 September 2020. Bantuan kuota data internet untuk bulan September, tahap I telah dilaksanakan pada 22-24 September 2020, sedangkan tahap kedua pada 28-30 September 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com