Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Kerja Sama Guru, Orangtua, dan Siswa Lawan Corona

Kompas.com - 18/06/2020, 13:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Rencananya, pemerintah tetap akan memulai tahun ajaran baru 2020/2021 pada bulan Juli. Jika daerah zona hijau, maka sekolah akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Namun, bagi di wilayah zona kuning, oranye, atau zona merah, maka kegiatan belajar mengajar akan dilakukan secara daring.

Karena secara daring, maka dibutuhkan peran serta orangtua. Atau harus ada kerja sama yang baik antara guru, orangtua, dan siswa dalam masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Pembelajaran Daring dan Biaya Jadi Tantangan Pendidikan Tinggi Pascapandemi

Terkait hal itu, program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni "Guru Berbagi" coba memberikan informasi pembelajaran yang bermakna.

Melansir akun resmi Instagram Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud, Rabu (17/6/2020), berikut ini artikel Guru Berbagi dari seorang guru bernama Widodo.

Artikelnya terkait kerja sama guru, orangtua, dan siswa dalam upaya menghadirkan pembelajaran yang bermakna.

Meskipun proses pendidikan pada era gawai ada di ujung jari, tanggung jawab pendidikan lebih banyak ada pada orangtua sebagai guru, motivator, sekaligus sebagai fasilitator terhadap berbagai kebutuhan belajar anak.

Mulai dari makan, minum, dan berbagai kebutuhan lainnya. Guru dari sekolah selalu memonitor perkembangan belajar anak didik. Selain itu, guru selalu memberikan tugas dan motivasi sehingga anak tidak jenuh belajar.

Dalam suasana seperti itu, proses pembelajaran menjadi semakin merdeka, dan anak merasa lebih leluasa dalam menentukan jam belajar, metode belajar, sumber belajar, dan partner belajar.

Guru menjadi lebih kreatif dalam memberikan berbagai materi pelajaran kepada anak. Anak lebih memahami dalam mengerjakan tugas dari guru.

Tak hanya itu, orangtua menjadi semakin sibuk dalam memperhatikan keseriusan anak dalam belajar. Jangan sampai anak hanya bermain ponsel, sedangkan belajarnya dikesampingkan.

Akan tetapi, saat ini orangtua harus lebih memperhatikan anaknya di rumah. Anak-anak yang mempunyai bakat dan minat di bidang seni harus tetap latihan di rumah.

Guru dapat memberikan berbagai tugas di rumah, serta peserta didik mengunggah tugas keseniannya di YouTube, sehingga anak menjadi lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas, sekaligus dapat menjadi hiburan tersendiri bagi anak.

Contoh lain, anak yang mempunyai bakat dan minat pertanian dapat disalurkan dengan menanam tanaman di pot.

Guru biologi dapat memberikan tugas menanam aneka sayuran di pot yang proses penanaman hingga perawatan seluruhnya divideokan, sehingga kegiatan tersebut benar-benar dilaksanakan dengan baik oleh siswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com