Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Gratis: Mengenal Prospek Cerah Profesi "Data Scientist", Ini Linknya

Kompas.com - 22/04/2020, 11:04 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Work from Home atau WFH sebagai bagian dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) memunculkan beragam kesempatan dan pandangan baru terkait pekerjaan yang mungkin dilakukan dilakukan tanpa harus ke kantor.

Salah satu prospek yang dapat dilirik: data scientist.

Untuk memulai belajar data science tentunya harus memiliki beberapa skill penunjang untuk mengoptimalkan kemampuanmu dalam menghadapi data. Walaupun hanya belajar atau bekerja di rumah, kamu juga perlu terus mengasah skill data science agar lebih siap menghadapi industri.

Terkait hal itu dan untuk menunjang gerakan "Belajar dari Rumah", DQLab berkolaborasi dengan Rencanamu menghadirkan Vanessa Stefany, member DQLab, dosen matematika yang kini sukses berkarir menjadi data engineer di perusahaan data PHI-Integration.

Sesi webinar yang akan digelar terbuka untuk umum dan gratis ini akan diadakan pada Kamis, 23 April 2020, pukul 19:30 WIB.

Baca juga: Ini Cara Merintis Karier sebagai Data Scientist di Industri Fintech 

Peserta dapat langsung melakukan pendaftaran melalui tautan: "Mengenal Profesi Prospek Cerah: Data Scientist"

Sebagai pengantar, Vanessa memberikan 3 kemampuan utama yang harus dimiliki dalam memulai karir sebagai praktisi data:

1. Paham pengolahan data

Dengan data exploration, kamu perlu memahami bagaimana melakukan pengolahan data. Maka dari itu seorang praktisi data sebaiknya menguasai satu atau beberapa bahasa pemrograman agar mampu mengolah data secara maksimal.

“Kalo udah tau 'sumber harta' dan prospeknya nah kita perlu segala hard skill seperti statistik, programming, data wrangling, data cleansing, data standardization, data modelling. Di sini kita berpikir selayaknya researcher, karena kadang mencari yang tidak ada menjadi ada,” jelas Vanessa.

2. Rasa ingin tahu tinggi

Seorang praktisi data harus "penasaran" dengan data yang dikelolanya. Data tersebut bisa diolah menjadi apa dan bisa menghasilkan output seperti apa?

Maka dari itu, seorang praktisi data harus memiliki rasa keingintahuan tinggi agar data yang diolah dapat diaplikasikan dengan tepat.

“Berpikirlah selayaknya auditor, karena kamu akan membongkar semua data,” ujar Vanessa.

3. Mahir "menceritakan" data

Menceritakan data dimaksud adalah, seorang praktisi data harus memiliki jiwa “story teller”, dengan demikian dapat menyampaikan hasil pengolahan data secara menarik dan sederhana.

Hal ini menjadi salah satu nilai plus dimana seorang praktisi data juga harus mampu berkomunikasi dengan baik.

“Kenapa saya bilang story telling penting, kita udah punya curiosity dan jago eksplorasi sehingga menghasilkan insight yang keren-keren banget. Memilih informasi dan menceritakan hasil itu perlu diasah supaya mudah dipahami sama user atau klien kita," jelasnya.

Baca juga: Kebutuhan Data Scientist Meningkat 2020, Ini 5 Alur Kerja yang Kamu Wajib Tahu

Ia menambahkan, "Berpikir selayaknya orang awam non data scientist, manajemen, non-programmer agar data yang disampaikan dipahami oleh orang lain,” tegasnya.

4. Asah kemampuan terus belajar di rumah

Terkahir Vanessa berpoesan untuk selalu berusaha “update dan upgrade” diri.

"Jika kamu memilih karir sebagai seorang praktisi data kamu perlu terus mengasah diri karena kemajuan teknologi sangat berpengaruh dengan pola kerja kamu dan insight yang akan kamu hasilkan," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com