Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2020, 20:08 WIB
Albertus Adit

Penulis


KOMPAS.com - Virus corona atau Covid-19 yang terus menyebar di berbagai daerah di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, setiap hari terjadi peningkatan kasus virus corona.

Tak terkecuali di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim). Agar virus tersebut tidak menyebar luar, maka masyarakat diimbau untuk menerapkan social distancing. Disamping itu, masyarakat juga didorong untuk menerapkan langkah-langkah preventif.

Seperti salah satu perguruan tinggi ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sebagai kampus teknologi terus menggalakkan upaya penanganan virus dengan membuat peta persebaran Covid-19 di Jatim.

Baca juga: Akademisi UGM Teliti Tumbuhan Indonesia Ini Cegah Corona

Melansir laman resmi ITS, peta yang dinamai dengan Peta Kawal Covid-19 itu adalah inovasi dari dosen Departemen Teknik Geomatika ITS Dr. Eko Yuli Handoko S.T, M.T. yang bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) ITS dan Pusat Studi Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS.

Adapun peta persebaran Covid-19 ini tersedia dalam empat dashboard yang meliputi:

  • Peta Persebaran Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
  • Peta Persebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP)
  • Peta Persebaran Kasus Positif
  • Peta Rumah Sakit Rujukan Jawa Timur

Peta persebaran PDP, ODP dan kasus positif menampilkan sebaran jumlah di setiap kabupaten/kota di Jatim. "Berdasarkan jumlah tersebut, peta persebaran ditampilkan dalam warna yang berbeda," ujar Dr Eko seperti dikutip dari laman ITS, Jumat (27/3/2020).

Pakai data Pemprov Jatim

Untuk datanya, Eko menggunakan sumber data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Di setiap kategori atau dashboard, trend (grafik) ditampilkan dalam diagram garis dan diperbarui setiap harinya.

Dikatakan, metode persebaran ditampilkan secara spasial per kabupaten/kota dalam lima kategori berdasarkan analisis statistika.

Untuk peta rumah sakit rujukan, metode yang digunakan yaitu closest proximity (memilih lokasi terdekat) dengan fungsi buffer (penyangga) untuk pemilihan rumah sakit yang masuk dalam area terpilih.

Sedangkan Location Based Service (LBS) yang diaplikasikan pada analisa ini dapat menampilkan rute tercepat untuk sampai pada rumah sakit yang dituju. RS yang digunakan pada peta ini, merupakan RS rujukan berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa berdasarkan peta persebaran PDP, ODP, dan kasus positif bisa dilihat bahwa ada peningkatan yang sangat tajam setiap hari.

Perlu kebijakan khusus

Berdasarkan sebaran terlihat bahwa daerah Surabaya dan Malang sekitarnya mempunyai jumlah yang tinggi, sehingga diperlukan kebijakan khusus untuk menekan kenaikan.

"Untuk daerah dengan jumlah yang relatif kecil seperti timur dan barat dapat menerapkan kebijakan agar tidak terjadi penambahan," katanya.

Diharapkan dengan adanya peta ini, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dan efektif untuk diterapkan ke masyarakat guna menurunkan jumlah kasus virus corona.

Baca juga: Alat Pelindung Diri Langka, UGM Kembangkan Purwarupa Seperti Ini

Peta yang dihasilkan ini merupakan kontribusi ITS untuk Pemprov Jatim khususnya, agar dapat digunakan sebagai analisa tambahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan sebaran Covid-19.

Bagi masyarakat Jawa Timur yang ingin melihat peta persebaran Covid-19 bisa mengakses di laman resmi ITS atau melalui link https://www.its.ac.id/maps-Covid-19/

Dr Eko dan timnya kini juga sedang mengkaji elemen-elemen terkait demografi dan sosial yang berdampak, juga berkorelasi dengan sebaran Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com