Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Duta Bahasa Sulselbar, Generasi Muda Pelestari Bahasa Daerah

MAKASSAR, KOMPAS.com – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Sekolah Dasar Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 2023 telah berlangsung pada 10-11 November 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara ini digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan bekerja sama dengan pihak terkait.

Pergelaran ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan pelestarian bahasa daerah di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya, khususnya untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Penyelenggaraan FTBI Provinsi Sulsel dan Sulbar 2023 tidak lepas dari peran para duta bahasa yang ikut berpartisipasi secara langsung.

“Kami terlibat dalam kegiatan melestarikan bahasa daerah, salah satunya FTBI ini. Kami bekerja sama dengan Balai Bahasa untuk bahasa daerah tingkat SD dan SMP dengan cara yang menyenangkan,“ ujar Muhammad Al Mustawa, Dewan Penasihat Duta Bahasa Sulselbar, kepada Kompas.com, Sabtu (11/11/2023) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Secara spesifik, para duta bahasa itu bertindak sebagai fasilitator yang membuat konsep dan mendampingi para guru dalam membimbing pelatihan peserta FTBI sesuai kategori yang dilombakan, yaitu mendongeng, komedi tunggal, puisi, dan menulis cerpen.

Bermitra dengan Balai Bahasa yang menjadi Unit Pelaksana Teknis Badan Bahasa, duta bahasa berperan membantu dan menggiatkan Trigatra Bangun Bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

Pemilihan duta bahasa tingkat provinsi dilakukan setiap tahun. Pemenangnya berhak maju ke tingkat nasional untuk mewakili daerah asal masing-masing.

“Kami mengumpulkan pemuda-pemudi terbaik di Sulselbar yang diseleksi menjadi finalis. Mereka diberikan edukasi dan pendalaman materi, lalu pemenangnya dikirim ke tingkat nasional mewakili Sulselbar,” imbuh Mustawa.

Pemuda yang menjadi Duta Bahasa Sulawesi Selatan 2018 itu mengatakan, salah satu kegiatan duta bahasa di daerahnya yakni melaksanakan krida kebahasaan guna mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa.

Wujudnya berupa dukungan pengutamaan bahasa Indonesia dan pelestarian bahasa daerah yang dimulai dari lingkungan keluarga dan komunitas terdekat.

Secara konkret, duta bahasa Sulselbar membina sekolah Cerdas di Makassar yang menampung anak-anak pemulung untuk diberikan edukasi.

“Salah satu revitalisasi bahasa daerah yaitu pembelajaran di sekolah alam itu. Konsepnya, kami mengenalkan aksara dan interaksi atau percakapan secara langsung dengan masyarakat,” ucap pria yang akrab disapa Tawa itu.

Di wilayah Sulsel dan Sulbar, ada empat rumpun bahasa daerah yang digunakan, yaitu bahasa Toraja, Bugis, Makassar, dan Mandar.

Organisasi duta bahasa di sana pun berusaha melestarikan bahasa daerah tersebut melalui edukasi yang dilakukan kepada anak-anak dan remaja disabilitas netra berupa pemberian buku bacaan cerita rakyat berhuruf Braille, khususnya bahasa Bugis.

Sebab, selama ini anak-anak dan remaja tersebut kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga akses informasi yang mereka peroleh pun menjadi kurang.

“Makanya, kami buat program kerja buku cerita rakyat berbahasa Bugis yang ada huruf Braille. Itu yang akan kami publikasi dan sebarkan ke anak-anak penyandang tunanetra. Setelah diteliti, ternyata belum ada buku bacaan untuk anak disabilitas di Sulsel tentang cerita rakyat berhuruf Braille,” jelas Tawa.

Dia mengungkapkan, isu yang diangkat itu memperoleh apresiasi dalam Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional Tahun 2023 di Jakarta sehingga Duta Bahasa Sulsel 2023 (Muhammad Luthfi Thahir Yamani dan Arianti) terpilih sebagai pemenang Harapan II.

Untuk diketahui, rangkaian perhelatan FTBI Provinsi Sulsel dan Sulbar 2023 merupakan wujud salah satu program prioritas Badan Bahasa, yaitu pelindungan bahasa dan sastra, khususnya bahasa dan sastra daerah di berbagai wilayah di Indonesia.

Dua program prioritas lainnya adalah literasi kebahasaan dan kesastraan serta internasionalisasi bahasa Indonesia.

Dalam platform Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang sudah diluncurkan ke seantero Tanah Air, Kemendikbud Ristek melalui Badan Bahasa secara bertahap melakukan revitalisasi bahasa daerah.

Program ini diterapkan terhadap 39 bahasa daerah di 13 provinsi pada 2022, kemudian dilanjutkan tahun 2023 dengan melibatkan 59 bahasa daerah di 22 provinsi.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/11/13/175823471/mengenal-duta-bahasa-sulselbar-generasi-muda-pelestari-bahasa-daerah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke