Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Avriza Bisa Dapat Beasiswa S1 ke Amerika Serikat

KOMPAS.com - Jika saat ini kamu adalah siswa SMA atau SMK yang ingin kuliah di luar negeri, coba intip cerita Avriza Devano Bestafa.

Avriza adalah penerima beasiswa S1 ke luar negeri yang kini kuliah di University of California, San Diego (UCSD) Amerika Serikat. Kampus ini merupakan kampus top dunia yang banyak diincar mahasiswa.

Mahasiswa Jurusan Bioengineering ini bercerita bila sejak duduk di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta ia memantapkan diri untuk menekuni dunia riset dan penelitian di bidang biologi.

Berkat konsistensi dan kedisiplinannya, Avriz yang juga Alumni SMA Taruna Nusantara ini membuka jalan impiannya menjadi ilmuwan dengan meraih Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

BIM sendiri adalah beasiswa dari Puspresnas. Apabila siswa berprestasi, maka peluang lolos beasiswa ini juga besar.

Pria kelahiran Yogyakarta ini, pada 2014 lalu memang sejak SMP aktif mengikuti berbagai lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR).

Salah satu penelitiannya bertema pembangkit listrik dari limbah daun asam terinspirasi dari limbah daun pohon asam yang ada di sekitar sekolahnya. Konsistensi dalam riset dan penelitian pun ia lanjutkan hingga sekolah ke jenjang SMA.

“Saat SMP aku membuat baterai dari limbah daun asam. Itu kan contoh pemanfaatan biodiversitas tinggi Indonesia dan bermanfaat bagi orang banyak. Kemudian, saat SMA aku meneliti biodegradasi mikroplastik dengan mikroorganisme yang ada di perairan Yogyakarta,” kata anak sulung dari tiga bersaudara ini dilansir dari laman Pusat Prestasi Nasional atau Puspresnas.

Ia juga pernah memang Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI), lalu mendapat medali emas International Conference of Young Scientist (ICYS) di Kuala Lumpur, Malaysia 2019, serta masih banyak lagi.

Menurut Avriz, memilih bidang biologi juga dilatarbelakangi dengan kesukaannya pada tokoh pahlawan super yaitu, Spiderman.

Di dalam film Spiderman banyak terkandung konsep bioteknologi yang membuat Avriz semakin percaya bahwa bidang yang ditekuninya tersebut mampu memberikan manfaat bagi orang banyak.

“Aku suka dengan Spiderman karena di filmnya itu konsep bioteknologinya sering banget ditampilin. Wah biologi keren banget nih apalagi digabungkan dengan teknologi modern. Dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Seperti pesan moral di filmnya, with great power comes great responsibility jadi dengan kekuatan besar kita punya tanggungjawab yang besar untuk masyarakat di sekitar kita,” ungkapnya.

Ia lanjut menceritakan, pertama kali mengetahui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari media sosial Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Saat itu ia memberanikan diri untuk mendaftar BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri.

"Saat itu aku tahu BIM sebagai suatu kesempatan yang besar. Jadi aku daftar aja. Jujur ekspetasi dulu belum besar karena rapot, esai, dan daftar prestasiku harus melalui kurasi. Alhamdulillah aku lolos,” kata Avriz.

Tak berhenti di situ, perjuangan anak dari pasangan Agtia Bestafa dan Damayanti Sari Rohmaningtyas ini berlanjut ketika ia harus menyesuaikan waktu dengan sekolahnya dalam mengikuti program pembinaan BIM.

“Prosesnya itu banyak. Ada pembinaan seperti TOEFL, IELTS, SAT/ICT, webinar, college counselling, dan ada proyek sosial yang sangat keren. Saat itu aku harus cermat meluangkan waktu untuk mengikuti program persiapan BIM. Mungkin kalau sekolah lain waktunya fleksibel tapi di SMA Taruna Nusantara yang sangat disiplin aku harus berusaha memanfaatkan dan mencari waktu sebaik-baiknya. Waktu itu merupakan tantangan buat saya harus menyelesaikan tanggungjawab mengikuti BIM dengan konsisten dan disiplin,” tutur Avriz.

Di SMA ia terbiasa diajarkan kedisiplinan. "Jadi sudah ada jadwalnya seperti makan pagi, siang, dan malam harus bareng, ada apel pagi, siang, malam, kelas, dan olahraga sudah diatur. Aku benar-benar harus mengatur waktu,” imbuhnya.

Konsisten dan kedisiplinan Avriz membuahkan hasil. Baginya saat pengumuman lolos adalah pengalaman yang tidak terlupakan.

"Teman-temanku bersemangat ketika menunggu kabar pengumuman diterima atau tidaknya aku di universitas. Alhamdulillah, semua berteriak hore. Semua senang saat itu. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan,” katanya.

Di dalam hatinya, Avriz mempunyai harapan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapatkannya nanti untuk kemajuan tanah airnya Indonesia.

“Harapannya aku belajar di University of California, San Diego (UCSD) bisa memperdalam ilmu yang aku tekuni. Indonesia itu potensinya besar banget karena potensi biodiversitasnya sangat tinggi. Aku ingin berperan dalam pengembangan bioengineering dan bioteknologi di Indonesia di masa depan,” harapnya.

Keberhasilan Avriz dalam meraih Beasiswa Indonesia Maju tentu tak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya.

“Papah dan Mamah mereka selalu menelepon setiap minggu karena di asrama sekolah kan hanya boleh sabtu dan minggu. Bagiku itu adalah ikatan kalau mereka yakin aku bisa. Itu sungguh menenangkan hatiku dan membuatku fokus. Lalu, wali kelas, pembina, guru BK, dan teman-teman dari SMA Taruna Nusantara. Alhamdulillah semua berkat dukungan kalian,” sebutnya.

Kini, Avriz telah berjarak beratus-ratus kilometer jauh dari orang tuanya. Ia ingin kembali membawa ilmu yang akan dipelajarinya di universitas pilihannya tersebut.

“Ini enggak sama dengan aku di asrama. Aku ke Amerika dengan harapan lulus empat tahun itu adalah waktu yang lama bagiku dan jauh dari orang tua. Takut pasti ada tapi dari rasa takut itu harus aku kukendalikan justru jadi motivasi dengan adaptasi. Sebagai penerima BIM aku berjanji dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia,” katanya.

Ia mengatakan, saat mendaftar beasiswa jangan takut gagal, jangan takut malu, jangan takut ambil kesempatan. "Kalau ada kesempatan yang kamu inginkan ambil dan akan menjadi ceritamu. Dan tetap bergerak menuju cita-cita karena saatnya nanti ada momen titik balik,” pesan Avriz.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/10/07/134700071/cerita-avriza-bisa-dapat-beasiswa-s1-ke-amerika-serikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke