Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tim Riset UNS Edukasi Penggunaan Obat untuk Cegah Gagal Ginjal Anak

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu terjadi kasus anak di Indonesia mengalami gagal ginjal akut. Tentu hal ini menjadi perhatian bagi banyak pihak.

Terlebih kejadian itu berkaitan dengan penggunaan obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol.

Terkait hal itu, Tim Riset Grup (RG) Metabolics Disorders, S1 Farmasi dan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan penyuluhan.

Tentu, penyuluhan sekaligus edukasi dalam menghadapi munculnya peristiwa gagal ginjal akut pada anak itu digelar di Dusun Randusari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Tim RG Metabolics Disorders yang diketuai Dr. apt. Nestri Handayani, S.Si., M.Si., menjelaskan, masyarakat perlu diberikan pengenalan terkait penggolongan obat.

Serta informasi mengenai Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (Dagusibu) obat sediaan cair.

"Ini kami lakukan supaya masyarakat tahu bagaimana pemilih dan menggunakan obat," ujar Dr. apt. Nestri, dilansir dari laman UNS, Kamis (20/7/2023).

"Kemudian pengenalan tentang penggolongan obat, edukasi Dagusibu obat sediaan cair, dan mengenali keamanan obat sirup juga gejala klinis gagal ginjal akut pada anak," imbuh dia.

Adapun penyuluhan itu dilakukan secara tatap muka langsung dengan ibu-ibu kader Posyandu Dusun Randusari.

Sebanyak 25 orang kader Posyandu hadir dalam kegiatan ini. Peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan sangat baik.

Hal ini bisa dilihat dari keaktifan peserta dalam bertanya, berdiskusi dan berbagi pengalaman seputar penggunaan obat, serta keaktifan peserta dalam menjawab kuis secara lisan dari pembawa acara.

"Harapannya ke depan bisa menjadi tempat untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena kegiatan seperti penyuluhan ini rutin dilakukan oleh dosen-dosen UNS," jelasnya.

Ia juga menambahkan, pemberian materi-materi tersebut sangat bermanfaat untuk ibu-ibu kader Posyandu Dusun Randusari. Sebab mereka mengaku masih belum banyak mengetahui tentang materi seputar obat-obatan dan kesehatan.

Hal ini dikarenakan kebanyakan peserta memiliki latar belakang pendidikan lulusan SD dan SMP serta tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga.

Selain Nestri Handayani, tim riset tersebut juga terdiri dari apt. Inayatush Sholihah dan apt. Novita Dhewi Ikakusumawati.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/21/111422671/tim-riset-uns-edukasi-penggunaan-obat-untuk-cegah-gagal-ginjal-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke