Lewat Lomba, Siswa SD Ini Dukung Pembangunan Berkesinambungan

KOMPAS.com - Bina Bangsa School (Primary) menjalankan project fair 2023 yang diselenggarakan secara virtual pada Sabtu, 13 Mei 2023.

Setidaknya ada 15 proyek ilmiah atau rencana aksi dari 6 kampus BBS di Indonesia yang dipresentasikan pada BBS Project Fair 2023.

Project Fair 2023 ini mengambil tema Living Sustainably in the Modern World, dengan tujuan untuk menginspirasi para peneliti dan inovator muda berpartisipasi dalam kampanye ActNow mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals dari PBB (United Nations).

Proyek ilmiah/rencana aksi yang dilombakan harus berkaitan dengan tujuan pembangunan berkesinambungan #12 dan #13, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta penanganan perubahan iklim.

Kompetisi ini diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh para siswa kelas 4, 5, dan 6 dari enam kampus Bina Bangsa School di Indonesia.

Dari 45 proyek ilmiah/rencana aksi yang masuk, terseleksi 15 proyek ilmiah yang akan dipresentasikan secara langsung dan daring dihadapan dewan juri.

Kemudian juri akan menguji mereka dengan beberapa pertanyaan.

Para juri dalam kompetisi ini terdiri dari ilmuwan penelitian, pengajar dan praktisi dalam berbagai bidang dari Filipina dan Indonesia.

Ketua panitia pelaksana Project Fair 2023, Mary Anne Cristobal Villa menyatakan, Project Fair dilaksanakan pertama kali pada tahun 2021.

Adapun tujuannya, yakni menyediakan sebuah platform bagi para siswa untuk saling membagikan ide-ide baru, menerapkan apa yang mereka pelajari, dan untuk mendapatkan pengalaman berpartisipasi dalam membangun kesadaran akan pentingnya tujuan pembangunan berkesinambungan.

"Berkumpulnya siswa-siwa, guru dan orangtua dari enam kampus BBS di Indonesia, ditambah dengan kehadiran para juri dari manca negara, membentuk suatu ruang/kesempatan bagi para peserta untuk saling mendengarkan dan belajar," kata dia dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).

Associate Direktur Academic Bina Bangsa School, Yuliana Puspitasari mengaku bangga melihat antusiasme para siswa dalam melakukan proyek ilmiah.

Menurutnya, upaya sengaja untuk mengaitkan karya ilmiah dengan satu atau beberapa tujuan pembangunan berkesinambungan adalah langkah yang strategis, dan mendukung satu dari tiga tujuan strategis Bina Bangsa School, yakni berdampak kepada komunitas.

Lanjut dia mengatakan, para siswa menunjukkan rasa keingintahuan yang besar dan hasrat mereka untuk membawa kebaikan dalam komunitas.

"Bina Bangsa School mendukung dan mengintegrasikan tujuan pembangunan berkesinambungan dalam kegiatan ekstrakurikulernya," tegas dia.

Setidaknya ada 3 kategori proyek dalam kompetisi BBS Project Fair, yaitu:

• Kelas 4: siswa kelas 4 berfokus pada penemuan masalah dalam menggunakan sumber daya (air, kertas, listrik, dll) di lingkungan sekolah dan penerapan 3R (reduce, reuse, recycle). Adapun proyek ilmiah/rencana aksi yang dipresentasikan: Ecobrick Chair, Hydroponics using Recycle Materials, Ecobrick Planters, Aloe Vera Hand Sanitisers, Pebbles and Sand Water Filter
• Kelas 5: siswa kelas 5 berfokus pada penemuan masalah dalam produksi, pengemasan, penyaluran dan konsumsi makanan dan pakaian. Proyek/karya ilmiah/rencana aksi ini mendukung SDG#12 dan #13. Adapun proyek ilmiah/rencana aksi yang dipresentasikan: Eco-friendly Shopping Bag, Water Filter, Healthy Life, Bag of Love, Organic Liquid Fertiliser.
• Kelas 6: siswa kelas 6 berfokus pada e-waste dan/atau eco-friendly infrastruktur, baik dalam memperbaiki produk yang sudah ada ataupun menciptakan desain baru SDG #12 dan #13. Adapun proyek ilmiah/rencana aksi yang dipresentasikan: Compost from School Canteen Food Waste, Aquaponics, Never Drying Soil, River Clean Up, Edible Spoons.