KOMPAS.com - Seseorang yang bekerja terlalu keras justru menyebabkan suatu masalah. Salah satunya ialah mengalami burnout.
Apa itu burnout? Melansir laman Stikes Panti Kosala, burnout adalah salah satu jenis kelelahan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Kelelahan ini biasanya berkaitan dengan kelelahan secara fisik maupun emosional, sehingga akan berdampak pada hilangnya jati diri.
Tetapi, burnout bukan merupakan bagian dari diagnosis medis. Para ahli mengatakan bahwa terdapat faktor lain yang berada di balik seseorang mengalami burnout, umumnya karena stres dan depresi.
Gejala burnout
Penyebab burnout
1. Manajemen kurang baik
Ketidakmampuan manajemen yang baik, seperti mengatur jadwal, tugas, atau beban kerja dapat mengakibatkan kelelahan saat bekerja yang berujung pada burnout.
2. Tempat/suasana kerja yang disfungsional
Gangguan dari rekan kerja, atau atasan yang kurang baik dapat menjadi faktor peningkat stres di tempat kerja.
3. Kurangnya dukungan sosial dari orang terdekat
Tidak adanya dukungan dari keluarga, teman dan orang terdekat lainnya membuat seseorang merasa sendiri dan kesepian. Hal ini dapat membuat orang tersebut semakin tidak bersemangat menjalani hari-harinya.
4. Waktu kerja tidak seimbang
Seseorang yang bekerja dengan menghasilkan waktu begitu banyak sehingga kekurangan waktu istirahat, kekurangan waktu bersama dengan keluarga, teman, atau pasangan, hal ini akan memicu stres dan mudah lelah.
Cara mengatasi burnout
1. Individu atau diri sendiri
Tentunya cara mengatasi burnout ialah individu itu sendiri yang paling tahu apa yang harus dilakukan untuk mengurangi stres. Kenali stressor dan ambil keputusan untuk mengurangi stressor yang di alami.
2. Evaluasi diri
Evaluasi diri hanya sebatas merenung dan memikirkan apa yang selama ini membuat diri kita stres, tapi juga memikirkan dan mengambil keputusan untuk mengurangi stressor.
Termasuk mendiskusikan dengan atasan di tempat kerja tentang jenis, waktu dan beban pekerjaan yang selama ini dirasa terlalu berat.
3. Mencari dukungan dan perhatian
Mencari dukungan dari teman dekat, pasangan, orang tua, atau keluarga besar dapat membuat perasaan lebih tenang, sehingga akan mengurangi stres berkepanjangan. Termasuk memanfaatkan jasa konseling.
4. Aktivitas fisik
Sedang cara mengatasi burnout yang terakhir ialah dengan aktivitas fisik seperti berolahraga dapat memunculkan hormon rasa senang, anda dapat memilih aktivitas olahraga yang santai terlebih dahulu, seperti yoga, meditasi, atau tai chi.
https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/20/161900571/seperti-ini-gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi-burnout