Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa MAN IC Serpong Ini Raih 4 Medali Ajang Olimpiade Internasional

KOMPAS.com - Siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong (MAN IC Serpong), Wafi Haidi kembali menorehkan prestasi internasional.

Pria kelahiran Samarinda tahun 2004 ini menggondol empat medali Internasional Earth Science Olympiad (IESO) 2022.

IESO merupakan ajang olimpiade ilmu pengetahuan kebumian yang diselenggarakan oleh International Geoscience Education Organization (IGEO).

Olimpiade ini diselenggarakan secara online dan dipusatkan di Aosta, Italia, pada 25 Agustus - 1 September 2022.

IESO 2022 diikuti 304 pelajar dari 40 negara, sebagimana dilansir dari laman puspresnas. Tim Indonesia mengikuti lomba ini secara on-site dari Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Alhamdulillah, pada Internasional Earth Science Olympiad (IESO) 2022 ini, saya berhasil mendapatkan empat medali yang dilombakan," ucap dia dalam keterangannya, Selasa (6/9/2022).

Pertama, kata dia, dirinya meraih medali perunggu untuk Data Mining Test. Kedua, meraih medali perak untuk National Team Field Investigation.

Ketiga, medali perunggu untuk earth system project. Keempat, meraih medali perunggu untuk Earth Learning Student.

Data Mining Test merupakan perlombaan individu yang menguji kemampuan siswa untuk mengeksplor data teori dan lapangan yang disediakan untuk diinterpretasikan dan ditarik kesimpulannya.

Sedangkan National Team Field Investigation merupakan perlombaan kelompok tim Nasional Indonesia yang diberi tantangan untuk melakukan investigasi suatu topik penelitian sederhana di negara asal.

Wafi menceritakan bahwa dia dan timnya dari Indonesia mengangkat judul: The effect of Annular Solar Eclipse of Tidal Heights in Pemangkat Coast, West Kalimantan, Indonesia.

Earth System Project merupakan perlombaan kelompok yang menguji kemampuan penjelasan dan solusi terbaik dari topik yang diberikan mengenai perubahan iklim.

Kategori ini dilaksanakan berkelompok dengan anggota dari berbagai macam negara.

Sedangkan Earth Learning Student Ideas merupakan ketegori perlombaan individu yang mengharuskan siswa untuk membuat video edukasi yang menjelaskan fenomena alam di Ilmu Kebumian secara baik dan menarik.

Wafi saat itu membuat video dengan judul “Prediction of The Sun Diameter.”

Selain medali, Wafi juga mendapat sejumlah uang apresiasi dari pemerintah.

Perjalanan ikut olimpiade internasional tidak mudah

Perjalanan Wafi meraih sejumlah medali tersebut tidak gampang, dan semua dilalui dengan perjuangan.

"Sejak masih kecil tertarik dengan fenomena-fenomena alam sekitar saya. Ketertarikan itu bangkit dari rasa penasaran bagaimana peristiwa alam terjadi. Oleh karena itu, saya melihat bahwa terdapat satu bidang olimpiade yang bisa menjadi jawaban atas rasa penasaran di benak saya di MAN IC Serpong, yakni ilmu Kebumian," ucap dia.

Anak dari pasangan bapak Aidil Fitriansyah dan Ibu Rosma Dhamayanty Karim ini menjadikan olimpiade sebagai tantangan tersendiri untuk kehidupan, baik akademik maupun non-akademik.

Pada awalnya, Wafi pun mengalami kesulitan untuk membagi waktu.

Hal itu terlihat dari nilai akademik Wafi yang mulai menurun dan keanggotaan organisasi di sekolah juga ikut terbengkalai.

"Awalnya, perjalanan olimpiade di tahun pertama saya terhenti di tingkat provinsi. Saya menyadari bahwa kemampuan untuk mengelola waktu sangatlah diperlukan agar semua dapat terjalani dengan baik," ucap pria yang kini diterima kuliah di ITB.

Wafi pun melakukan evaluasi mendalam dan berpikir menentukan skala prioritas di waktu yang tepat dengan membuat poin-poin kegiatan apa saja yang harus dikerjakan dalam satu waktu untuk mencapai target tertentu.

Dengan membuat skala prioritas dan jadwal, Wafi dapat mengetahui target-target apa saja yang harus capai dan estimasi pelaksanaannya.

"Skala prioritas itu tentu dibarengi dengan konsisten dan kerja keras pada setiap apa yang akan kita kerjakan. Hal tersebut ternyata membuahkan hasil yang manis dan tidak saya duga. Pada tahun 2021 saya mendapatkan medali Perunggu Kompetisi Sains Nasional Bidang Kebumian yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional," jelas dia.

"Saya senang dan bersyukur atas pencapaian yang diraih. Tetapi, perjalanan tidak putus sampai di sana. Hal itu membuat kami harus berjuang di pembinaan dan pelatihan nasional secara bertahap. Dengan semangat, kerja keras, pantang menyerah, dan doa, saya berhasil menjadi tim nasional yang mewakili Indonesia menuju IESO 2022 yang akhirnya mendapatkan medali," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/06/193957571/siswa-man-ic-serpong-ini-raih-4-medali-ajang-olimpiade-internasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke