Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter RSA UGM: Ini Cara Penanganan Tersedak dan Upaya Pencegahannya

KOMPAS.com - Ketika seseorang sedang makan, terkadang pernah mengalami choking atau tersedak. Hal ini ternyata sering dialami oleh anak-anak.

Melansir laman RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (27/6/2022), dr. Humaera Elphananing Tyas, Dokter RSA UGM memberikan penjelasan terkait upaya pencegahan dan tatalaksana tersedak.

Menurutnya, tersedak yaitu kondisi dimana terdapat sumbatan benda asing di saluran nafas yaitu faring, hipofaring dan trakea. Sumbatan tersebut dapat bersifat total jika seluruh lubang di saluran nafas tertutup atau parsial jika hanya sebagian saja dari lubang di saluran nafas yang tertutup benda asing.

Tersedak merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan dapat berakibat kematian karena pada prinsipnya benda asing akan mengganggu keluar masuknya udara pernapasan.

Ternyata, choking dapat dialami oleh siapapun, bisa pada anak-anak maupun dewasa. Mayoritas kematian yang disebabkan choking pada bayi atau anak kurang dari 3 tahun.

Ini karena reflek batuk untuk mengeluarkan sumbatan pada jalan nafasnya belum baik dan anak-anak belum bisa mematuhi perintah untuk membatukkan jika terjadi sumbatan pada jalan nafasnya.

Selain itu, pada anak usia kurang dari 3 tahun saluran nafasnya masih kecil, belum dapat mengunyah dan menelan makanan dengan baik terutama pada anak dengan kelainan menelan, memiliki gangguan neuromuscular, keterlambatan perkembangan, trauma otak dan kondisi medis lainnya yang dapat mempengaruhi koordinasi neuromuscular kompleks yang melibatkan proses menelan.

Biasanya, pada anak benda yang menyebabkan tersedak adalah makanan, koin atau mainan serta balon. Faktor perilaku yang dapat meningkatkan risiko anak untuk tersedak yaitu:

Upaya pencegahan tersedak

Lantaran tersedak itu berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian pada anak, maka perlu dilakukan pencegahan kejadian tersedak yaitu dengan cara:

  • mengawasi anak ketika makan dan bermain
  • menjauhkan benda-benda yang berukuran kecil dan mudah tertelan anak
  • membelikan mainan dengan desain produk yang tidak berisiko tertelan anak
  • memotong makanan menjadi kecil-kecil sehingga tidak berisiko menyumbat jalan nafas
  • hindari bicara dan tertawa pada saat makan

Namun, karena tidak mungkin mencegah semua kejadian tersedak pada anak, maka semua orangtua, guru atau pengasuh anak harus diberikan edukasi tentang pertolongan pertama terhadap kejadian tersedak khususnya pada anak yang berisiko tinggi tersedak.

Ketika bayi atau anak mengalami tersedak penanganannya agak sedikit berbeda dari dewasa dan tindakan yang kita lakukan juga tergantung derajat sumbatannya yaitu sumbatan parsial/ sebagian atau sumbatan total.

Cara penanganan tersedak pada anak dan dewasa

Jika terjadi sumbatan parsial maka penderita masih bias bernafas namun akan muncul suara mengi, penderita akan batuk-batuk dan membuat suara.

Yang kita lakukan adalah dampingi dia, tenangkan dan minta mereka untuk batuk, sambil kita telepon IGD jika kondisinya makin memburuk.

Sedangkan pada sumbatan total maka akan bergejala memegangi leher, kondisi melemah, tidak ada batuk, tidak bisa bicara dan membuat suara, atau mungkin ada suara tapi nada sangat tinggi, tidak bernafas atau bernafas sangat lemah serta muncul warna kebiruan di sekitar bibir dan jari-jari.

Jika terjadi sumbatan total maka lakukan abdominal thrust untuk membantu mengeluarkan sumbatan, telepon IGD dan berikan bantuan hidup dasar jika orang tersebut menjadi tidak responsif/tidak sadar.

Lantas, bagaimana melakukan abdominal thrust? Ini dapat dilakukan pada orang yang masih berespons dan berusia lebih dari satu tahun. Caranya ialah:

1. Berdiri di belakang orang yang tersedak,

2. Peluk pinggangnya dari belakang hingga lengan kita melingkarinya,

3. Kepalkan salah satu tangan kita dan letakkan diatas pusar orang tersebut (tepat ditengah perut). Jangan menekan pada bagian bawah tulang dada (sternum).

4. Tangan yang lain, pegang kepalan tangan tadi dan tekan dengan kuat ke perut orang tersebut dengan posisi ke arah atas menuju dadanya

5. Lanjutkan prosedur ini sampai sumbatannya keluar atau sampai orang tersebut tidak berespon,

Jika sudah tidak berespons maka segera lakukan prosedur resusitasi jantung paru (bantuan hidup dasar). Jika kita dapat melihat benda asing di mulut orang tersebut dan dapat dengan mudah diambil maka ambillah, perhatikan nafasnya, jika tidak bernafas lakukan bantuan nafas dan resusitasi jantung paru sampai bantuan datang.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/01/130145671/dokter-rsa-ugm-ini-cara-penanganan-tersedak-dan-upaya-pencegahannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke