Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rektor: UNJ Bidik "World Class University" lewat Subyek Pendidikan

KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta membidik target menjadi World Class University atau Universitas Berkelas Dunia. Salah satu strategi yang ditempuh, ungkap Rektor UNJ Prof. Komarudin adalah pemeringkatan melalui subyek education and training.

Hal ini disampaikan Rektor UNJ di sela-sela acara Workshop Tata Kelola PPID UNJ yang berlangsung pada, Jumat 17 Juni 2022.

"Memang salah satu strategi paling mudah bagi kita adalah by subject. Subject-nya adalah education and training. Kalau itu, insyaallah, karena banyak dosen-dosen kita yang menjadi tenaga ahli, mengembangkan paket-paket pelatihan, dan bahkan menjadi trainernya," tegas Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin menyampaikan, banyak dosen UNJ diminta memberikan training baik oleh Kementerian, sekolah, dan para pemangku kepentingan bidang pendidikan.

Rektor UNJ juga menyampaikan, pengembangan 11 Center of Excellence atau Pusat Unggulan Ipteks (PUI) juga menjadi bagian dari upaya UNJ untuk meningkatkan berbagai karya inovasi berbasis riset yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia usaha menuju World Class University.

Pada 15 Juni 2022, UNJ meresmikan 11 Pusat Unggulan Iptek terdiri atas: Pusat Pengembangan Media Digital, Pusat Pengembangan E-Assesment, Pusat Pengembangan STEAM Education, serta Pusat Pengembangan Teknologi Pengolah Sampah.

Selain itu ada pula Pusat Pengembangan Material Maju; Pusat Pengembangan Robot Pembelajaran, Pusat Pengembangan Kosmetik, Pusat Pengembangan Teknologi Deteksi Bakteri Patogen, Pusat Pengembangan Teknologi Olahraga, Pusat Pengembangan Gizi Kesehatan Olahraga, serta Pusat Pengembangan Wisata Edukasi.

"Ini untuk kinerja dan inovasi-inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat, dunia industri, termasuk bidang pendidikan," tambah Prof. Komarudin.

UNJ menuju PTN-BH

Dalam kesempatan sama, Rektor UNJ juga mengungkapkan saat ini UNJ dalam proses transformasi dari PTN-BLU (Badan Layanan Umum) menuju PTN-BH (Badan Hukum).

"UNJ telah mempersiapkan menjadi PTN-BH dengan membuat dokumen yang menjadi persyaratan PTN-BH sejak Desember tahun kemarin (2021), lalu bulan Maret (2022) kita diminta presentasi awal melalui Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti," papar Prof. Komarudin.

Lebih jauh Rektor UNJ mengatakan, saat ini proses peralihan UNJ dari BLU menjadi PTN BH sudah dalam proses dokumen di Sekretariat Negara (Setneg) untuk kelengkapan formal dari berbagai kementerian.

Fleksibilitas UNJ menjadi PTN-BH, diyakini Prof. Komarudin, akan membuat ruang gerak UNJ dalam memberikan layanan pendidikan lebih baik kepada masyarakat.

"Pertimbangan lain secara substantif adalah UNJ memiliki potensi besar untuk menjadi perguruan tinggi besar, baik secara akademik maupun sumber daya. Kita memiliki riset-riset yang bagus, kita memiliki prodi-prodi unggulan, kita memiliki HAKI yang luar biasa," ungkapnya.

Dari kinerja, produktivitas dan sumber daya ini, Prof. Komarudin meyakini UNJ memiliki peluang menjadi perguruan tinggi besar dengan status PTN-BH.

Dalam kesempatan sama, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Suyono menambahkan, perubahan UNJ menjadi PTN-BH diharapkan akan akan mempercepat akselerasi UNJ menuju World Class University.

Hal ini, menurutnya, akan semakin mempermudah UNJ dalam mencapai akreditasi internasional untuk prodi-prodi yang dimilikinya.

"Selain itu, kita juga melakukan upgrading program studi D3 menjadi Sarjana Terapan sebagai salah satu strategi agar UNJ lebih dikenal di dunia internasional," papar Prof. Suyono.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Totok Bintoro menambahkan, dalam semangat bersiap menjadi PTN-BH, UNJ tengah mengintegrasikan sistem informasi digital yang akuntabel.

"Semua dalam rangka menuju UNJ masa depan yang menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum," pungkasnya. 

https://www.kompas.com/edu/read/2022/06/18/210029871/rektor-unj-bidik-world-class-university-lewat-subyek-pendidikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke