Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Program IISMA Wujudkan Mimpi Mahasiswa Kuliah di Luar Negeri Gratis

KOMPAS.com - Cristalia Nuur Annisa, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) memiliki mimpi besar bisa merasakan studi di luar negeri.

Mimpinya itu terwujud berkat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang mengantarnya merasakan kuliah gratis ke Prince of Songkla University, Thailand.

Demi mengejar mimpi, mahasiswa yang akrab disapa Talia itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Saat mengetahui informasi mengenai program IISMA, mahasiswa Fakultas Psikologi Unair tersebut tanpa ragu segera menyiapkan berbagai berkas.

Talia memilih Hanyang University karena tertarik dengan mata kuliah User Experience (UX) yang ada di universitas tersebut. Lalu, Talia mengikuti tahapan seleksi hingga akhirnya diumumkan lolos program IISMA.

“Ternyata saat pengumuman aku dipindahkan ke Prince of Songkla University di Thailand, tepatnya di Faculty of Management Science, program studi Business Administration,” tuturnya seperti dilansir dari laman Unair.

Selain menjalani kegiatan perkuliahan, Talia juga mengikuti berbagai kegiatan olahraga di universitas. Saat sore hari, Talia sering berlari di jogging track yang ada di Prince of Songkla University.

“Jogging track-nya sangat menyenangkan karena mengelilingi danau sebesar 1,4 km sehingga pemandangannya juga sangat bagus,” jelasnya.

Talia juga kerap berenang di Sports Center. Selain itu, Talia bersama teman-temannya juga sering mengunjungi berbagai tempat menarik di Thailand untuk menambah pengalaman.

Pihak universitas juga mengajak para awardee IISMA untuk mengikuti berbagai cultural activity yang diadakan oleh kampus.

Kegiatan tersebut seperti belajar membuat tembikar ala Thailand, mengikuti kelas tari tradisional Thailand, mengunjungi tempat pembuatan kain tradisional Thailand, dan pergi ke observatorium.

“Kami juga pernah berbuka puasa bersama di KBRI Songkhla,” tuturnya.

Merasakan perbedaan budaya

Culture shock menjadi kondisi yang banyak dirasakan Talia pada saat proses belajar di dalam kelas, tepatnya saat berinteraksi dengan mahasiswa Thailand.

Mahasiswa asal Surabaya itu sangat merasakan perbedaan budaya dan gaya belajar antara mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa Thailand.

Perbedaan bahasa juga menjadi salah satu tantangan bagi Talia. Thailand bukan merupakan negara penutur Bahasa Inggris. Hal tersebut terkadang menyebabkan sedikit kesulitan saat berdiskusi kelompok dengan mahasiswa Thailand.

“Pernah sampai menggunakan bahasa tubuh untuk berbicara karena saking tidak pahamnya,” jelasnya.

Berkaitan dengan makanan, mayoritas makanan di Thailand memiliki rasa yang asam dan kecut seperti cuka, bukan seperti lemon.

Talia mengaku tidak terlalu suka dengan rasa seperti itu sehingga saat awal-awal perkuliahan di Thailand masih agak kesulitan untuk memilih makanan.

Selain itu, Talia merasa Thailand lebih terbuka soal gender dan seksualitas. Bahkan saat di pelajaran dalam kelas berlangsung, mereka pernah membahas mengenai gender dan seksualitas di Thailand serta dampaknya terhadap perilaku konsumen.

“Di sini juga banyak ditemukan hewan anjing di jalanan,” tambahnya.

Berbeda dengan di Indonesia, khususnya di tempat tinggal Talia di Surabaya, hewan jalanan yang banyak ditemukan adalah kucing. Hal ini menyebabkan saat malam hari sering sekali terdengar lolongan anjing di mana-mana.

“Sebagai seorang muslim aku juga harus mengecek sendiri jadwal salat dan berbuka karena di sini tidak ada azan sama sekali,” ungkapnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/05/12/174946171/program-iisma-wujudkan-mimpi-mahasiswa-kuliah-di-luar-negeri-gratis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke