Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Perbedaan Deep Learning Vs Surface Learning

KOMPAS.com – Menurut Wikipedia, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sementara itu, dalam pembelajaran ada berbagai metode yang dapat tempuh seseorang.

Berdasarkan penelitian dari Marton dan Säljö (1976), pendekatan belajar diidentifikasikan menjadi dua, yaitu deep learning dan surface learning.

Dalam surface learning, siswa fokus pada tujuan eksternal seperti mendapatkan nilai atau penghargaan atau menyenangkan orang lain. Siswa-siswi ini cenderung hanya melakukan apa yang diperlukan dan lebih fokus untuk dapat menghafal materi daripada benar-benar memahami dan menyerap materi.

Sementara itu, deep learning ditandai dengan kemauan siswa untuk mendalami suatu materi dan adanya motivasi dari dalam diri mereka. Hal ini guna mengetahui dan memahami lebih banyak, seringkali melampaui apa yang dibutuhkan oleh penilaian atau kurikulum.

Di Indonesia, saat ini sebagian besar siswa masih menerapkan surface learning dan belajar sebatas untuk mendapatkan nilai bagus.

Padahal, pendekatan deep learning memiliki lebih banyak manfaat bagi siswa dibanding surface learning, seperti yang dilansir dari The Wellbeing Thesis.

Penerapan belajar deep learning diklaim lebih mudah meraih prestasi dan memiliki emotional wellbeing atau kesejahteraan emosional yang lebih baik.

Sebaliknya, siswa yang memilih surface learning cenderung mudah cemas dan tertekan. Efek buruknya dapat mempengaruhi kemampuan mereka sehingga akhirnya mendapat hasil yang kurang baik.

Selain pembelajaran, adanya motivasi internal dalam belajar dapat membantu siswa mempertahankan energi, keinginan, minat, dan resiliensi saat belajar, khususnya secara jangka panjang.

Lantas bagaimana cara untuk dapat menerapkan pendekatan belajar secara deep learning?

Tak perlu bingung, karena ada platform Ruangbelajar yang dapat membantu siswa mempelajari materi atau konsep secara mendalam, lebih dari sebatas menghafal.

Ruangbelajar adalah platform bimbel online mandiri yang dilengkapi dengan video belajar, latihan soal, pembahasan, serta rangkuman materi pelajaran. Platform ini dapat diakses kapan pun dan di mana pun secara fleksibel.

Tak hanya itu, Ruangbelajar juga dilengkapi dengan Adapto, fitur adaptif dalam aplikasi Ruangguru yang bisa ditemui di video pembelajaran konsep kilat untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Fitur ini memberikan pengalaman belajar yang terpersonalisasi sesuai kebutuhan belajar masing-masing siswa.

Di tengah video belajar, guru akan mengecek pemahaman siswa melalui beberapa pertanyaan. Pilihan jawaban yang diambil akan menentukan arah kelanjutan dari video pembelajaran.

Apabila siswa memilih “paham”, maka guru akan melanjutkan penjelasan ke topik selanjutnya. Namun, apabila siswa memilih “bingung”, maka guru akan kembali mengulang materi yang belum dipahami siswa.

Begitu pula dengan kuis-kuis seputar pelajaran yang muncul sepanjang video, ketika siswa memilih jawaban yang salah, maka secara otomatis guru akan memberi pembahasan mengenai jawaban yang benar.

Selain itu, siswa juga bisa memilih ingin video belajar dijelaskan secara “cepat” atau “detail” tergantung pada kebutuhan dan gaya belajar masing-masing di fitur Adapto. Fitur adaptif ini menjadi keunggulan ruangguru dan belum ditemukan di aplikasi belajar serupa di Indonesia.

 

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/31/161955771/mengenal-perbedaan-deep-learning-vs-surface-learning

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke