Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dirjen Vokasi: Salah Pilih Prodi Efeknya Sepanjang Hidup

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Wikan Sakarinto meminta siswa yang berencana mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jangan salah pilih jurusan kuliah.

"Salah memilih prodi itu efeknya sepanjang hidup," kata Wikan dalam Konferensi Pers Pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri yang diadakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Selasa (4/1/2021).

Wikan menekankan, yang penting adalah passion. Dia mengaku, salah pilih jurusan ini merupakan hal yang dia alami sendiri semasa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Saat melanjutkan pendidikan D3, S1, S2 hingga S3, Wikan memilih jurusan Teknik Mesin.
Tapi mengalami mobil mogok, atau barang elektronik di rumah ada yang rusak, dia justru merasa stres.

Masuk teknik mesin karena permintaan ayah

Wikan mengatakan, masuk Teknik Mesin karena permintaan dari ayahnya yang merupakan lulusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM). Padahal sejatinya Wikan memiliki passion di bidang multimedia atau olahraga.

Namun dia urung memilih jurusan yang sesuai passion-nya, karena di zaman dulu jika memilih prodi perfilman dianggap kurang memiliki prospek bagus jika dibandingkan menjadi seorang insinyur.

"Akhirnya saya bergeser ke YouTuber, bikin konten, bikin TikTok saya edit sendiri karena memang passionnya bikin film dan sebagainya," beber Wikan.

Wikan meminta bagi siswa yang sudah lolos ke SNMPTN 2022 sebaiknya dikunci agar tidak perlu mendaftar UTBK (Ujian Tertulis Berbasis Komputer).

Tanggung jawab dan cermat memilih prodi

Karena dari hasil pengamatan di lapangan, banyak anak yang masih ingin berpetualang. Iseng mendaftar ke suatu prodi yang penting diterima padahal tidak ada passion.

Setelah diterima justru baru berpikir setelah lulus akan jadi apa. Hingga akhirnya memutuskan daftar lagi ke UTBK.

"Calon mahasiswa harus punya tanggung jawab dan kecermatan serta konsiderasi yang mendalam bersama orangtua dalam memilih prodi sejak awal. Jangan dibikin main-main," tandas Wikan.

Kebijakan dalam penerimaan mahasiswa baru 2022, siswa yang sudah diterima di SNMPTN tidak bisa mendaftar di UTBK. Menurut Wikan, jika sudah diterima jalur SNMPTN tapi justru pindah sama saja mengurangi hak orang lain yang seharusnya bisa diterima di jalur tersebut.

"Ada siswa yang ingin berpetualang memilih prodi yang persaingannya ringan setelah diterima justru ditinggal. Tapi sekarang hal itu tidak bisa," imbuh Wikan. 

Wikan menilai, kebijakan LTMPT ini mendidik siswa dan orangtua agar serius dan tidak boleh dianggap main-main. 

Wikan berharap, calon mahasiswa tidak menjadi seperti dirinya agar tidak salah pilih jurusan. Memilih suatu prodi, kuliah sampai tinggi tapi karena tidak sesuai passion, ilmu yang diperoleh tidak banyak terpakai.

"Seperti saya, ilmu teknik mesin justru tidak banyak dipakai bahkan tidak sampai 1 persen," kata Wikan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/04/171900671/dirjen-vokasi--salah-pilih-prodi-efeknya-sepanjang-hidup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke