Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa ITB Raih Juara Ajang Kecerdasan Artifisial AIIS 2021

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menggelar Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2021 pada November lalu.

AIIS merupakan konferensi tahunan yang digelar oleh BRIN dan Korika sebagai kontribusi untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi inteligensia buatan di Indonesia.

Di dalamnya, terdapat perlombaan Datathon AI yang bertujuan untuk mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki bakat dalam bidang AI.

Mahasiswa prodi Teknik Informatika ITB, di antaranya Dimas Shidqi Parikesit, Rio Alexander Audino, dan Rizky Ramadhana berhasil menjadi Juara Pertama Datathon Kecerdasan Artifisial (AI) dalam AIIS 2021.

Tertarik pada AI sejak ikut Ospek Jurusan

Melansir laman ITB, salah satu mahasiswa, Dimas bercerita bahwa ia dan teman-temannya tertarik bidang sains data dan AI setelah mendengar paparan dari Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) ITB saat ospek jurusan.

Ia mengaku bahwa mereka senang untuk mengikuti dan menjuarai perlombaan ini di tengah padatnya perkuliahan dan kegiatan lainnya.

Rizky menambahkan, dari lomba ini ia merasa faktor teman dan komunikasi sangatlah penting dalam sebuah tim. Karena cocok dengan timnya, ia merasa tidak ada hambatan komunikasi saat proses pembuatan makalah.

Namun, ia mengatakan bahwa lomba bukan satu-satunya cara untuk mengeksplorasi kemampuan diri.

“Lomba itu sebenarnya tidak untuk semua orang. Kalau tidak tertarik, enggak apa-apa. Yang penting, jangan lupa untuk eksplorasi diri, tetapi, lagi-lagi, tidak harus dalam bentuk perlombaan," imbuh dia.

Sementara itu, Rio berpesan bahwa jika ada perlombaan, ikuti saja, karena dengan perlombaan kita “terpaksa” untuk belajar hal-hal baru yang tidak ada dalam perkuliahan.

Begitu juga dengan Dimas, ia berpendapat bahwa mengikuti lomba tak pernah rugi walau kalah.

"Lomba itu enggak buat kita rugi. Meski kalah, kita tidak rugi, tetapi jika menang, kita malah mendapatkan hadiah," tuturnya.

Perlombaan Datathon AI yang diikuti tim terdiri dari dua tahap, yaitu penyisihan dan final. Pada tahap penyisihan, masalah yang harus dipecahkan oleh adalah memprediksi waktu saat 50 persen masyarakat Indonesia sudah divaksinasi lengkap.

Untuk memecahkan masalah ini, mereka mencari data yang relevan. Kemudian, mereka memprediksi datanya dengan model AI yang bisa menyelesaikan masalah time series forecasting. Secara spesifik, mereka menggunakan model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA).

Dalam kompetisi ini, Tim Aurora (sebutan untuk tim Dimas, Rio dan Rizky) membuat formula perhitungan dari analisis mereka sendiri (tidak dari teori yang sudah ada). Dengan perhitungan tersebut, pemerintah dapat memberi bobot sendiri sesuai dengan tujuannya.

Misalnya, jika lebih ingin menekankan pada aspek kesehatan, parameter bobot untuk kesehatan dibuat tinggi, sedangkan bobot untuk ekonomi dibuat rendah. Hal ini berlaku kebalikan jika ingin menekankan aspek ekonomi.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/02/140000371/mahasiswa-itb-raih-juara-ajang-kecerdasan-artifisial-aiis-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke