Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Merdeka Masa Kini, Merdeka dalam Menjadi Potensi Terbaik Diri

Oleh: Arki Sudito dan Jihan Aulia Zahra (*)

Kemerdekaan masa kini tidak hanya diartikan sebagai merdeka dari penjajahan atas sebuah bangsa, namun cakupannya lebih luas. Memang, perjuangan dari pahlawan bangsa yang telah gugur terlebih dahulu untuk memerdekakan bangsa ini adalah tanpa tanda jasa.

Tetapi, ada hal yang dapat kita lakukan di saat penjajahan antarbangsa sudah tidak berlaku lagi. Terlebih, pada era disrupsi dan kemajuan teknologi yang tidak ada habisnya.

Kemerdekaan kini memiliki arti yang kompleks sekali dan semua orang kini memiliki andil dalam mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

Apa yang telah dilakukan para pahlawan yang telah gugur terlebih dahulu jelas tidak boleh disia-siakan. Karena jasa mereka, kini kita dapat menjalani kehidupan tanpa merasa was-was dengan adanya gemuruh politik.

Maka, yang dapat kita perbuat saat ini menjalani kehidupan yang layak dengan merasa “merdeka” dalam berbagai aspek kehidupan, yang jangka panjangnya akan menciptakan individu yang berada pada potensi terbaik dirinya.

Hal tersebut dapat muncul dalam lingkungan yang paling sering dijalani oleh individu, salah satunya lingkungan pekerjaan. Menciptakan motivasi dalam diri untuk merdeka saat bekerja merupakan sesuatu yang dapat ditingkatkan dari hidup seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Daniel Pink, seorang penulis dari buku berjudul Drive, mengungkapkan teori baru dalam menciptakan motivasi pada diri individu, terutama di lingkungan kerja.

Teori ini dia sebut sebagai “Motivation 3.0.” yang merupakan pembaruan dari teori “Motivation 2.0.” yang berfokus pada penghargaan dan hukuman serta “Motivation 1.0.” yang menekan pada pemberian hukuman untuk mencapai tujuan, yang tentu saja sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman.

Motivation 3.0. berfokus pada menumbuhkan motivasi dalam diri individu, tidak seperti Motivasi 2.0. yang berfokus pada motivasi dari luar hingga menekan pada penghargaan bagi yang berhasil mencapai target dan hukuman bagi mereka yang gagal.

Pink menjelaskan poin-poin penting dalam menumbuhkan motivasi intrinsik yang mengutamakan individu itu sendiri, yakni otonomi, penguasaan atau keahlian akan sesuatu, dan tujuan.

Otonomi dibutuhkan guna menyeimbangkan hidup dan pekerjaan. Untuk memaksimalkan motivasi, kita harus dapat mengontrol apa yang kita lakukan, kapan kita melakukan hal tersebut, dan dengan siapa kita ingin melakukannya.

Jika dalam menjalankan sesuatu kita terlalu banyak diberi peraturan yang harus dipatuhi, akan sulit bagi individu untuk termotivasi.

Kedua, penguasaan atau keahlian akan sesuatu. Penguasaan ini penting karena individu akan memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan diri.

Apabila individu termotivasi untuk memiliki penguasaan atau keahlian, maka individu tersebut mungkin akan melihat potensi dirinya sebagai sesuatu yang tidak terbatas dan akan terus-menerus berusaha meningkatkan keterampilannya melalui pembelajaran dan latihan.

Terakhir, tujuan. Memang “tujuan” menjadi kata yang sangat umum digunakan, tetapi pada kenyataannya, tujuan memanglah poin yang krusial dalam mengembangkan diri. Orang yang tidak tahu dan mengerti tentang apa yang dikerjakannya akan mudah kehilangan motivasi.

Namun, individu yang percaya bahwa mereka sedang bekerja menuju sesuatu yang lebih besar dan lebih penting daripada diri mereka sendiri, seringkali adalah individu yang paling pekerja keras, produktif, dan terlibat.

Dengan mendorong individu agar menemukan tujuan dalam pekerjaan mereka–misalnya, dengan menghubungkan tujuan pribadi mereka dengan target organisasi–tidak hanya dapat memenangkan pikiran mereka, tetapi juga hati mereka.

Lebih lanjut, Pink memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan motivasi yang telah ia jabarkan poin-poinnya.

Pertama, memberikan 10 persen waktu pekerja untuk melakukan proyek mereka sendiri tanpa terlalu berfokus dengan target dan peraturan organisasi.

Kedua, organisasi harus memulai untuk menyerah akan kontrol yang terlalu mengikat pada pekerja mereka.

Ketiga, mengembangkan pekerjaan yang tidak terlalu rumit, namun juga tidak terlalu mudah supaya target dapat lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan keadaan. Keempat, sering-sering membuat kolaborasi antarkeahlian.

Dengan tetap termotivasi untuk menjalani hidup, kita memiliki andil untuk mempertahankan kemerdekaan.

Pada dasarnya, setiap individu memiliki kemerdekaan untuk menjadi potensi terbaik dirinya dan mencapai akselerasi diri tanpa rasa takut dan cemas.

Akan lebih mudah bagi kita nantinya jika kita telah mencapai potensi terbaik diri untuk memberikan dampak bagi orang lain maupun ke hal yang lebih besar lagi, bagi masyarakat maupun negara.

(*) Arki Sudito (Co-founder & CEO Growth Center) dan Jihan Aulia Zahra (Content Writer & Editor Growth Center), HR Business Accelerator - membantu individu menemukan dan mengembangkan potensi diri, agar menjadi versi terbaik diri mereka | Powered by Kompas Gramedia

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/19/105107271/merdeka-masa-kini-merdeka-dalam-menjadi-potensi-terbaik-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke