Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Covid-19, UGM Siapkan Psikolog Dampingi Nakes dan Keluarga

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Mau tak mau, masyarakat harus beradaptasi dengan kondisi ini dan selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat keluar rumah.

Apalagi saat ini Indonesia tengah mengalami gelombang kedua kasus positif Covid-19. Kondisi ini tentu menyebabkan gangguan psikologis, baik bagi pasien, keluarga, masyarakat hingga tenaga kesehatan (nakes).

Kepala Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Edilburga Wulan Saptandari mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19, timnya sudah ikut serta dalam penanganan psikologis di bawah tim call center Satgas Covid-19 UGM.

"Waktu itu di bawah Satgas Covid UGM ada call center. Nah, kita bergabung di situ," ujar Yayi begitu dia akrab disapa seperti dikutip dari laman UGM, Minggu (11/7/2021).

Perkuat peran tim psikolog

Menurut Yayi, adanya lonjakan kasus positif Covid-19 saat ini, peran tim psikolog akan semakin diperkuat. Apalagi, UGM juga telah menyiapkan selter bagi pasien Covid-19 bergejala ringan di beberapa lokasi.

Untuk memberikan dukungan psikososial tersebut Fakultas Psikologi telah menyiapkan tim yang terdiri dari para mahasiswa Magister Psikologi maupun psikolog dari UGM dan rekanan.

"Kita memiliki 55 psikolog internal dan nanti bisa melibatkan psikolog rekanan jika diperlukan," imbuhnya.

Untuk memberikan penanganan dan dukungan psikososial ini, lanjut Yayi, bisa dilakukan secara bertahap.

Misalnya, ketika pasien datang pertama kali bisa langsung mendapat penanganan psikologi dari para mahasiswa Magister Psikologi.

Namun, jika kondisinya perlu penanganan lebih jauh maka akan dilanjutkan kepada para psikolog dosen dari UKP Fakultas Psikologi maupun psikolog rekanan.

Berikan Psychological First Aid (PFA)

Dia menerangkan, tahapan penanganan psikologi yang diberikan secara prinsip perlu mendapatkan Psychological First Aid (PFA) agar mereka lebih tenang, rileks dan tidak panik dengan kondisi yang dialami.

Yayi mengakui saat ini gangguan psikologi tidak hanya dialami oleh pasien Covid-19 maupun kelurganya, namun juga tenaga kesehatan.

"Nakes saat ini juga sangat capek. Nakes ada di garda depan hingga yang melakukan tracing kemudian satu per satu telpon ke keluarga maupun pasien. Tentu ada kecemasan termasuk munculnya psikosomatis," ungkap Yayi.

Dia menuturkan, mereka yang memerlukan dukungan psikososial ini tingkat penanganannya berbeda-beda. Ada yang lebih mudah, namun ada pula yang sulit seperti mengalami depresi.

Konseling yang diberikan ini sifatnya mendukung dan membantu agar mereka bisa segera lepas dari gangguan psikologi akibat kondisi pandemi Covid-19 ini.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/12/082401871/pandemi-covid-19-ugm-siapkan-psikolog-dampingi-nakes-dan-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke