Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jawab Kekhawatiran "Loss Learning", Dua Siswa CRIBS Raih Prestasi Internasional

KOMPAS.com - Di tengah masa pandemi yang memberi dampak besar bagi dunia pendidik, siswa Indonesia tidak patah semangat untuk terus menorehkan prestasi hingga ke tingkat internasional.

Dua siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School (CRIBS), Muhammad Darrel Azmi Tauhid (XII-IPA) dan Muhammad Ilham Alfarisi (IX) meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional.

Keduanya berhasil mengukir prestasi di bidang masing-masing yaitu fisika dan matematika.

Darrel berhasil meraih medali emas bidang fisika di ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (I2CYMS) 2021 pada 4 Juli 2021.

I2CYMS diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association dan Universitas Islam Negeri Gunung Jati (UIN) Bandung.

Ajang ini merupakan salah satu kompetisi karya ilmiah terbesar di Indonesia yang ditujukan untuk mencari siswa berbakat di bidang sains dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga universitas dari 15 negara di antaranya Indonesia, Turki, Iraq, Yaman, Qatar, Maroko, Malaysia.

Sedangkan Ilham meraih medali perunggu dalam The 25th Junior Balkan Mathematical Olympiad (JBMO 2021) yang diselenggarakan pada 1 Juli 2021. 

JBMO 2021 diselenggarakan The Mathematical Society of the Republic of Moldova yang diikuti 128 peserta dari 22 negara. Beberapa negara yang berpartisipasi antara lain Perancis, Serbia, Arab Saudi, Filipina, Indonesia.

"Cahaya Rancamaya IBS mengapresiasi setinggi-tingginya prestasi yang diraih oleh para siswa. Sekolah selalu mendukung penuh upaya siswa untuk meraih kesuksesan, baik sukses akademik maupun non-akademik," ungkap Ari Rosandi, Direktur Pendidikan Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School melalui rilis resmi (7/7/2021).

Ari menyampaikan, keberhasilan para siswa dalam meraih prestasi merupakan kerja keras dan kerja cerdas mereka ditambah dukungan guru yang terus membuka ruang belajar dalam menemukan hal-hal baru.

Capaian prestasi Darrel  diperoleh dari penelitian kategori Fisika dengan judul "Synthesis of Carbon Nanodots Using Anthocianin Pigmen and Its Application as Light Emitting Polymer." Sedangkan Ilham sukses mendapatkan 

Penelitian yang dikerjakan Darrel membahas pemanfaatan pigmen antosianin yang bersumber dari kulit manggis yang disintesis menjadi karbon nanopartikel (carbon nanodots).

Carbon nanodots atau c-dots yang memiliki sifat fotoluminesensi ini kemudian diaplikasikan pada polymer (polymer berpendar) agar bisa diaplikasikan pada perangkat display kedepannya (OLED atau organic LED).

Objek yang dimanfaatkan dalam penelitian bersifat organik sehingga menghasilkan polymer berpendar yang ramah lingkungan dan low cost.

Penelitian ini dikembangkan Darrel di klub sains Cahaya Rancamaya IBS dalam 2 tahun terakhir ini dengan bimbingan dari guru Fisika.

Berbekal penelitian yang cukup matang karya ilmiah ini diikutsertakan dalam I2CYMS. Alhasil, penghargaan Medali Emas diraih Darrel yang bertanding di tingkat sekolah menengah.

Sementara itu, Ilham bertanding dalam mata pelajaran favoritnya yaitu Matematika. Dirinya harus memecahkan 4 soal hitung-hitungan dalam bentuk esai yang harus diselesaikan dalam kurun waktu terbatas sebelum dikirim dan dinilai oleh juri.

Pada akhirnya, esai yang dikerjakan oleh Ilham membuatnya dianugrahi medali perunggu pada ajang kali ini.

Menjawab tantangan loss learning

Ari Rosandi menyampaikan prestasi yang diraih peserta didiknya sekaligus menjadi pembuktian sekolah memegang peran penting dalam menjawab tantangan loss learning yang dikhawatirkan terjadi sebagai dampak pembelajaran daring.

Ari menyampaikan, pandemi sudah memberikan pelajaran yang begitu banyak kepada kita semua.

"Pelajaran yang bukan saja siap untuk menghadapi perubahan, namun harus bisa beradaptasi terhadap perubahan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan begitu banyak potensi yang dimiliki," tegasnya.

"Dampak pandemi memang sangat terasa di segala lini, termasuk dunia pendidikan saat ini, namun untuk menghindari dampak buruknya, sekolah selalu memberikan ruang gerak kepada guru dan siswa untuk terus berekplorasi," ungkap Ari. 

Salah satu yang dilakukan sekolah di antaranya dengan rajin menggali informasi lomba-lomba atau kompetisi yang bisa memacu semangat berkompetisi sambil mempersiapkan segala sesuatunya lebih dulu tentunya.

"Sebenarnya yang terpenting dari keterlibatan siswa untuk berkompetisi adalah prosesnya hingga sampai meraih prestasi tersebut," jelas Ari.

"Proses meraih keberhasilan dalam kompetisi menjadi sarana belajar penting bagi mereka; apabila menang, dipuji tidak terbang, jikalau gagal atau kalah tidak cepat menyerah," tambahnya.

Di akhir penjelasan, Ari memberikan pesan, "terus bergerak maju dengan pemikiran, kreativitas dan inovasi yang baru merupakan jawaban bagi dunia pendidikan di masa pandemi dan pasca-pandemi, meskipun kita belum tahu kapan pandemi akan berakhir."

Terkait peran aktif sekolah, kedua siswa berprestasi, Darrel dan Ilham sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada sekolah atas bimbingannya dalam mempersiapkan perlobaan ini.

Mereka juga berpesan kepada teman-teman yang lain untuk tetap semangat berkarya dalam pandemi dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/07/195259471/jawab-kekhawatiran-loss-learning-dua-siswa-cribs-raih-prestasi-internasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke