Disdik Jabar: Jika Kontak Erat Terkonfirmasi Covid, Lakukan 6 Hal Ini

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Tak hanya usia dewasa saja, tetapi banyak anak-anak yang juga terkonfirmasi Covid-19.

Karenanya, kita harus terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tetapi, apa yang harus dilakukan jika ternyata kita sempat bertemu dengan teman atau sodara yang terkonfirmasi positif Covid-19?

Tentunya ada rasa khawatir dan panik. Tetapi, sebaiknya jangan panik. Karena, rasa panik hanya akan membuat kita mengambil keputusan gegabah.

Lantas, sebaiknya apa yang harus dilakukan saat kita sempat kontak erat dengan orang terkonfirmasi Covid-19?

Terlebih bagi siswa sekolah, tentu hal ini bisa menjadi pengetahuan. Informasi dilansir dari akun Instagram Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Selasa (29/6/2021).

Adapun info ini berasal dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan dr. Rita Rogayah, SpP(K), MARS.

Berikut ini 6 hal yang harus dilakukan jika kontak erat dengan penderita covid:

1. Pastikan kontak erat

Kontak erat itu bukan kontak biasa. Jika kamu masih mematuhi protokol kesehatan (prokes), pertemuan kamu dengan teman yang positif Covid-19 belum bisa disebut kontak erat.

Namun, jika ada pelanggaran prokes, sebaiknya lakukan tes minimal tes swab antigen.

2. Tidak ada akses PCR, minimal tes swab antigen

Demi memastikan kondisi diri, lakukan tes PCR. Namun, jika akses layanan tes PCR sulit dijangkau atau terbatas, minimal lakukan tes swab antigen.

Tes bisa dilakukan tiga hari setelah kontak. Dalam waktu tiga hari, biasanya virus sudah menampakkan tanda infeksi sehingga bisa mudah dideteksi alat tes.

3. Lapor Satgas RT/RW atau puskesmas terdekat

Jika ternyata terkonfirmasi positif Covid-19, segera lapor ke satgas Covid RT/RW, kemudian lapor ke Puskesmas terdekat.

Puskesmas biasanya akan melakukan pendataan dan pelacakan terhadap lingkungan sekitar, juga pemantauan terhadap pasien.

4. Isolasi mandiri atau ke rumah sakit?

Konfirmasi positif Covid-19 akan diikuti tindak lanjut isolasi mandiri atau rujukan ke rumah sakit. Pasien tanpa gejala secara otomatis akan disarankan menjalani isolasi mandiri di rumah atau di lingkungan terpisah.

Selain itu, konsultasi dengan dokter di Puskesmas jika merasakan gejala.

5. Tetap dipantau

Meski melakukan isolasi mandiri, pasien harus senantiasa dipantau. Terutama pada pasien yang mengalami gejala. Segera berkonsultasi dengan dokter saat muncul keluhan.

6. Kategori sembuh

Pasien tanpa gejala dinyatakan boleh selesai isolasi mandiri jika sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak dinyatakan positif Covid-19.

Namun jika masih ada gejala, perlu memperpanjang isolasi mandiri selama 3 hari.