Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Menarik Anak Tukang Las Diterima Kuliah di UGM

KOMPAS.com - Alfin Syadad (18), terlahir dari keluarga sederhana yang memiliki ayah bekerja menjadi tukang las milik saudaranya di kawasan Bukittinggi, Sumatera Barat.

Meski dengan berbagai keterbatasan, Alfin diterima kuliah di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM tanpa tes.

Dia menjadi kandidat pertama beasiswa KIP Kuliah yang nantinya akan membebaskannya dari biaya kuliah selama 8 semester.

Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Afrinaldi (60) dan Wirdawati (51) ini tinggal di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

Sebelum masuk pandemi Covid-19, ayah Alfin memiliki bengkel las untuk membuat pagar di Bukittinggi.

Tetapi sejak pandemi Covid-19, pelanggan bengkel las milik ayahnya mengalami penurunan.

"Pada akhirnya tutup usaha dan sekarang ikut paman membantu usaha bengkel las dengan pendapatan tidan menentu. Ayah merupakan satu-satunya tulang punggung kami," sebut dia melansir laman UGM, Kamis (24/6/2021).

Dia menceritakan, sebelum tinggal di Padang Panjang, dia bersmaa keluarga sempat tinggal lama di sebuah kontrakan yang berada di Bukittinggi kota kelahiran sang ayah.

Namun, saat Alfin duduk di kelas dua SMP, keluarga memutuskan untuk pindah ke kota asal ibunya di Padang Panjang, karena perekonomian keluarga yang kurang stabil.

Tak jarang saat SMA, Alfin terpaksa tidak masuk sekolah, karena tidak memiliki ongkos untuk naik ojek.

Pernah merasa iri

Setiap harinya Alfin menggunakan jasa ojek untuk mengantarkannya sampai sekolah di SMAN 1 Padang Panjang.

Alfin sempat merasa lelah menjalani hidup yang serba pas-pasan.

Terkadang dia merasa iri melihat teman-temannya yang hidup dalam kecukupan.

"Ya kadang sempat ngeluh sama diri sendiri, melihat teman-teman bisa beli ini itu sementara aku tidak bisa. Kata mama ini cobaan hidup biar kamu lebih semangat di masa depan," celoteh dia.

Alfin selalu mengingat nasehat sang mama dan tetap semangat menjalani hidup.

Dengan keterbatasan yang ada menjadi cambuk baginya untuk terus semangat dan berprestasi di sekolah.

Banyak prestasi yang diraih

Buktinya, nilai rapor Alfin selalu bagus sedari bangku SD hingga SMA. Tidak sedikit prestasi yang berhasil diraihnya.

Salah satunya Juara 2 Olimpiade Mekanika Nasional 2020 kategori Matematika. Lalu, Juara 2 Lomba Padang Panjang Edu Week Mathematics Olimpiade se-Sumatera Barat, Riau, Jambi 2020.

Selanjutnya, finalis dalam kompetisi Unlimited Math Tingkat Nasional 2019 dan finalis Kompetisi Sains Nasional 2020.

Bahkan, saat ini dia diterima kuliah di UGM melalui jalur tanpa tes.

Bermodalkan semangat pantang menyerah, Alfin akhirnya semakin dekat meraih impiannya. Bisa kuliah telah menjadi keinginannya sejak kecil.

Dalam benaknya, dia harus bisa kuliah untuk bisa memperoleh masa depan yang cerah.

Dia melihat kakak sulungnya yang merupakan alumni Universitas Riau bisa menjalani kehidupan yang lebih baik karena kuliah.

Saat ini bekerja di Jakarta di salah satu anak perusahaan BUMN PT Hutama Karya yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

"Papa Mama mendukung anak-anaknya kuliah, tetapi harus cari beasiswa, kalau biaya sendiri tidak sanggup. Awalnya Alfin juga sempat dilarang ambil di UGM karena tidak ada biaya. Semoga nantinya bisa lolos mendapat beasiswa KIP, kalau tidak dapat ya cari kerja sambil kuliah," tutur dia.

Dia mengatakan kakak keduanya tidak sempat merasakan bangku kuliah.

Sejak lulus SMK sang kakak memutuskan untuk bekerja di rumah makan milik saudara yang berada di Serpong, Banten.

"Sebenarnya orangtua tanya ke kakak mau kuliah tidak, tapi kakak waktu itu milih gak kuliah karena kondisi keluarga lagi turun," ucapnya.

Lalu, kakak ketiga Alfin berhasil masuk di Politeknik Negeri Padang tahun 2020 dan mendapatkan beasiswa KIP Kuliah.

Sementara adik bungsunya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Dia berharap nantinya sang adik juga bisa menjalani kuliah, dengan harapan bisa membuka jalan masa depan yang lebih baik.

Mau jadi dosen

Pria yang mengidolakan Christiano Ronaldo ini berharap nantinya bisa kuliah dengan lancar dan tepat waktu.

Selepas lulus dari UGM, bila ada kesempatan dirinya ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 untuk mengejar mimpinya menjadi dosen.

"Kalau ada peluang ingin lanjut kuliah lagi, pengen jadi dosen," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/06/24/121932271/kisah-menarik-anak-tukang-las-diterima-kuliah-di-ugm

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke