Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakar Unpad: Vaksinasi Covid-19 Ciptakan Imunitas Komunitas

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat terus bergulir. Setelah tenaga medis, TNI Polri, tenaga pendidikan, diharapkan seluruh kalangan masyarakat bisa mendapatkan vaksin Covid-19 secara bertahap. 

Pemberian vaksin ini tentu menjadi angin segar bagi pencegahan penularan Covid-19. Proses vaksinasi di seluruh kalangan masyarakat penting dilakukan untuk mencegah meluasnya penyakit Covid-19.

Bahkan semakin banyak masyarakat yang divaksinasi akan semakin baik.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Kusnandi Rusmil, vaksinasi itu penting dan perlu. Apalagi untuk penyakit yang belum dikenali seperti Covid-19.

Vaksinasi ciptakan imunitas komunitas

Prof. Kusnandi menerangkan, vaksin berguna menciptakan imunitas individu untuk mencegah penyakit infeksi tertentu.

"Jika sebagian besar masyarakat divaksinasi, maka kemampuan patogen untuk menyebar sangat terbatas. Vaksinasi juga dapat melindungi kelompok yang tidak diimunisasi," kata Prof. Kusnandi seperti dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa (30/3) .

Jika banyak masyarakat yang telah kebal, lanjut Prof. Kusnadi, diharapkan akan timbul imunitas komunitas. Hal ini akan memutus penularan pada kelompok yang tidak dapat diimunisasi. Misalnya bayi kecil dan penderita imunokompromais

“Sehingga muncul herd immunity, atau indirect atau population immunity. Kekebalan komunitas,” tutur Prof. Kusnandi.

Prof. Kusnandi mengungkapkan, pada umumnya vaksinasi penting karena dapat mencegah penyakit berbahaya yang tak jarang menimbulkan kematian atau setidaknya menyebabkan kecacatan. Tujuan akhirnya adalah eradikasi penyakit.

“Apabila kita akan melakukan kekebalan komunitas maka paling tidak kita harus mengimuniasi 70 persen dari jumlah penduduk yang ada. Sehingga yang 30 persen itu akan terlindungi,” terang Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Sinovac ini.

Vaksin harus aman dan efektif

Proses pengembangan dan pengujian suatu vaksin baru sangat rumit dan kompleks. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif dalam mencegah penyakit.

Namun, vaksin Covid-19 mengalami percepatan dalam proses penelitiannya sesuai dengan imbauan dari WHO.

“Oleh karena situasi pandemi, maka WHO meminta supaya penelitian mengenai vaksin ini dipercepat,” imbuhnya.

Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan, Indonesia saat ini berupaya melakukan optimalisasi imunisasi. Yaitu, dengan melindungi atau menjamin keselamatan penduduk, menjamin sumber produksi, dan meningkatkan kesejahteraan.

Tetap terapkan protokol kesehatan

Selain vaksinasi Covid-19, pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat tetap harus dilakukan. Individu yang sudah divaksin, masih ada kemungkinan terkena penyakit ini. Akan tetapi sifatnya lebih ringan.

Masyarakat yang telah menerima vaksin, antibodi pada vaksin Sinovac akan terbentuk maksimal 2 minggu setelah suntikan kedua.

“Sehingga kalau kita sudah diimunisasi, tetap jaga 5M, jaga badan kita supaya tetap sehat supaya tidak terpapar,” tutup Prof. Kusnandi.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/03/30/180000271/pakar-unpad--vaksinasi-covid-19-ciptakan-imunitas-komunitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke