Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa SMKN 1 Sumedang Dididik Jadi Bos, Seperti Ini Pembelajarannya

KOMPAS.com - Siswa SMA setelah lulus biasanya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Sedangkan lulusan SMK lebih banyak terjun ke dunia industri.

Namun, khusus lulusan SMK yang satu ini tidak sekedar hanya dididik menjadi pegawai industri saja, tetapi juga harus menjadi konglomerat atau bos.

Demikian diungkapkan Kepala SMKN 1 Sumedang, Elis Harawati yang telah menerapkan program Sekolah Pencetak Wiruasaha (SPW).

"Kami tidak hanya menyiapkan anak-anak sebagai pegawai, tapi juga menjadi bos," ujarnya seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Senin (2/11/2020).

Menurutnya, untuk menunjang tujuan itu dia mengoptimalkan pendidikan kewirausahaan dengan program SPW.

Terlebih, pada tahun ini sekolahnya mendapatkan bantuan Pembelajaran Kreatif Kewirausahaan (PKK) dari Direktorat SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Dengan bantuan tersebut, teaching factory kita maksimalkan. Dari modal tersebut, anak-anak bisa termotivasi dan berinovasi dengan kreativitas di tiap jurusan masing-masing," tambahnya.

Lebih jauh, Elis menjelaskan bahwa dari 10 kompetensi keahlian di sekolah, lima di antaranya telahmengembangkan kewirausahaan. Yakni:

1. Teknik pengelasan

Para siswa telah menerima banyak pesanan pembuatan alat penunjang aktivitas di rumah, seperti pembuatan rak, pagar hingga pot hidroponik. "Mereka juga telah masuk kelas industri Komatsu khusus pengelasan," tuturnya.

2. Teknik audio video

Untuk kompetensi keahlian teknik audio dan video, para siswa telah memproduksi speaker aktif. "Seluruh pembuatan produk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jadi, meski di masa seperti ini, kreativitas anak-anak tidak menurun," ungkapnya.

3. Teknik instalasi tenaga listrik

Sedangkan di kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik, para siswa menciptakan inovasi produk berupa lampu LED yang ramah lingkungan, bernama "Nesas LED Lamp".

"Lampu buatan siswa ini bisa menghemat energi sampai 90 persen dan dijual dengan harga yang bersaing di pasaran," ujarnya.

4. Seni karawitan

Untuk seni karawitan, kompetensi keahlian tersebut telah menciptakan album berupa kumpulan pupuh yang telah dipasarkan di satuan pendidikan guna menunjang pembelajaran muatan lokal bahasa Sunda.

"Mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK, pasarnya untuk sekolah karena mengisi pembelajaran muatan lokal. Pupuh tersebut diperuntukkan bagi anak-anak untuk belajar," terang Elis.

5. Rekayasa perangkat lunak

Kemudian di kompetensi keahlian rekayasa perangkat lunak, para siswa telah memproduksi ratusan produk keseharian berbasis aplikasi, seperti membuat mug, logo, kain, dan kaus.

Rencana ke depan, Elis berusaha memaksimalkan teaching factory di semua kompetensi keahlian.

Untuk menciptakan siswa yang berkembang di bidang wirausaha, ia dan seluruh guru mengajarkan ilmu kewirausahaan dari tahap dasar, mulai dari konsep, produksi, pemasaran hingga penjualan.

"Kalau mau jadi bos harus tahu dari hulu ke hilir tentang usaha yang mau dibangun. Nah, kita kenalkan semuanya di sini," pungkas Elis.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/11/02/131941671/siswa-smkn-1-sumedang-dididik-jadi-bos-seperti-ini-pembelajarannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke