Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beasiswa Dexa Award 2020 dan Upaya Melahirkan Saintis Muda Indonesia

KOMPAS.com - Peneliti dan saintis menjadi ujung tombak dalam penguatan sektor kesehatan yang menjadi fokus pemerintah saat ini. Dalam kerangka penguatan lahirnya para saintis baru inilah Dexa Award Science Scholarship 2020 bertema “Inovasi untuk Bangsa” digelar.

Terlebih kondisi pandemi global Covid-19, peran saintis terus didorong untuk berkontribusi melalui pengembangan riset dan inovasi.

“Selama masa ini, riset vaksin dan pengobatan Covid-19 yang efektif akan terus kita kembangkan," ujar Menristek dan Kepala BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Prof. Bambang Brodjonegoro dalam Virtual Ceremony Dexa Award Science Scholarship 2020 (17/6/2020).

Lebih lanjut Menristek Bambang menjelaskan, "Di sinilah saintis sebagai harapan bangsa dapat berkontribusi melalui perkembangan riset dan penelitian yang bermanfaat untuk mencapai kemandirian bangsa agar kita tidak terus menerus bergantung pada produk impor.” 

Kontribusi saintis di tengah krisis

Dalam seremoni digelar melalui Youtube Channel Official Dexan TV, Menristek  menyampaikan era baru menjadi peluang menciptakan riset dan inovasi yang mendukung Indonesia maju dan mandiri terutama di sektor kesehatan.

“Mari kita gunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk berkontribusi bagi negara kita. Anda sebagai penerus bangsa di bidang penelitian, memegang peranan penting untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan mandiri, terutama di sektor kesehatan," tegas Prof. Bambang Brodjonegoro.

Menteri Ristek/BRIN kembali menegaskan di masa akan datang, Indonesia akan butuh banyak peneliti, inovator, dan orang-orang yang mau menciptakan solusi untuk tantangan bangsa di masa depan.

Hal senada disampaikan Pimpinan Dexa Group, Ferry A. Soetikno. Ia menyampaikan, "sains adalah dasar kita bertumbuh. Sulit sekali membayangkan di masa depan tanpa sains dan inovasi."

"Karena itulah Dexa Award Science Scholarship ini diselenggarakan untuk mendukung peningkatan inovasi di sektor farmasi dan kesehatan," ujarnya.

Lebih jauh Ferry Soetikno menyampaikan di era pandemi COVID-19, filosofi Dexa Group “Expertise for the Promotion of Health” telah dibuktikan dengan berbagai langkah konkret di antaranya melalui laboratorium risset and pengembangan.

Maju dengan riset dan inovasi

Ketua Dewan Juri Dexa Award Science Scholarship 2020 Raymond Tjandrawinata, Molecular Pharmacologist Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences Dexa Group, mengemukakan ajang ini bertujuan mencari calon saintis yang mau berinovasi menemukan obat masa depan yang dapat digunakan, khususnya bermanfaat bagi pasien Covid-19.

“Para saintis dari finalis Dexa Award Science Scholarship tidak berhenti di sini, tetapi harus memberikan kontribusi melalui riset yang dilakukan. Karena Indonesia tidak akan maju tanpa kita melakukan riset di negara kita," ujar Raymond.

Ia menyampaikan Indonesia tidak akan maju jika tidak mempunyai produk-produk yang berasal dari Tanah Air.

"Indonesia tidak akan maju kalau kita hanya suka mengimpor tidak hanya produk kesehatan tetapi juga lainnya, tanpa memproduksi sendiri di dalam negeri kita tidak akan menjadi negara modern,” tegas Raymond.

Ia menambahkan, “Jadi saya harapkan para saintis Indonesia ikut berperan serta membangun negara dan mendedikasikan diri sebagai saintis, industrial, akademis, maupun di mana pun kita berkarya untuk bersama-sama membangun Indonesia.”

Ketua Panitia Dexa Award Science Scholarship 2020, Sonny Himawan menjelaskan Dexa Award Science Scholarship diselenggarakan atas gagasan dan ide mulia Founder Dexa Group (Alm.) Letnan Kolonel (Purn) Drs. Rudy Soetikno, Apt.

"Semangat pengabdian dan kontribusi beliau di bidang kesehatan ingin ditularkan kepada para generasi penerusnya melalui dukungan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi," jelas Sonny.

"Hingga saat ini Dexa Award Science Scholarship telah memberikan lebih dari 3.000 beasiswa mulai tingkat pendidikan dasar, akademis profesi Apoteker, hingga jenjang pendidikan tinggi S2 sejak tahun 2009," ungkapnya.

Rangkaian program beasiswa S2 DASS 2020 dimulai dari pengumuman pendaftaran dan pengumpulan proposal yang berlangsung pada 20 Februari 2020 hingga 20 April 2020.

Dari program DASS 2020 telah mampu menjaring 1.691 pendaftar yang berasal dari 34 provinsi, 403 kabupaten/kota, dan 378 universitas di seluruh Indonesia.

Hingga saat ini Dexa Award Science Scholarship telah memberikan lebih dari 3.000 beasiswa mulai tingkat pendidikan dasar, akademis profesi Apoteker, hingga jenjang pendidikan tinggi S2 sejak tahun 2009.

Pemenang Beasiswa DASS 2020

Rangkaian program beasiswa S2, DASS 2020 dimulai dari pengumuman pendaftaran dan pengumpulan proposal yang berlangsung pada 20 Februari 2020 hingga 20 April 2020.

Dari program DASS 2020 telah mampu menjaring 1.691 pendaftar yang berasal dari 34 provinsi, 403 kabupaten/kota, dan 378 universitas di seluruh Indonesia.

Adapun pemenang Dexa Award Science Scholarship 2020 yang telah menyisihkan finalis lainnya adalah:

  • Yoga Romdoni, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Indonesia
  • Reno Susanto, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Riau
  • Joshua Eka Harap, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Lambung Mangkurat.

Pemenang akan mendapatkan beasiswa dengan total hadiah sebesar Rp 1 miliar.

Sedangkan para finalis yang masuk dalam babak 10 besar yakni; Deviana Putri Pratiwi (Universitas Surabaya), Heryanto Romario Sihite (Universitas Negeri Medan), Ilyas Ayub Ariseno (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Jumiati (Stikes Anwar Medika), Mohammad Wildan Abiyyi (Universitas Padjadjaran), Risca Fraditasari (Universitas Brawijaya), dan Wilzah Fithri Az-Zahra (Universitas Sumatera Utara).

https://www.kompas.com/edu/read/2020/06/17/233101971/beasiswa-dexa-award-2020-dan-upaya-melahirkan-saintis-muda-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke