Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampingi Gempi "Virtual Schooling", Gisel: Paling Sulit Kendalikan Emosi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal dalam dunia pendidikan. Murid yang tadinya belajar di sekolah dengan bimbingan guru, kini harus belajar dari rumah dengan pendampingan orangtua.

Sebagai satu dari banyak orangtua yang harus mendampingi buah hati belajar dari rumah, Gisella Anastasia atau akrab disapa Gisel mengaku cukup tertantang untuk bisa memberikan bimbingan terbaik baik sang putri Gempita Nora Marten.

"Sejujurnya paling susah untuk mengendalikan diri, mengendalikan emosi. Anak itu baik, pintar, tetapi mereka anak-anak, tetap bisa ter-distract dan segala macam," papar Gisel dalam konferensi video yang diselenggarakan oleh Sampoerna Academy, Rabu (20/5/2020).

"[Bahkan] dari awal Gempi sudah aku bilang, mama kalau ngajar galak loh Gempi, kamu harus lebih nurut gitu. Jadi, akhirnya dia kayak takut banget ngelakuin sesuatu yang salah dan bilang "sorry mami, sorry mami," imbuh Gisel.

Dalam konferensi bertajuk "Tekankan Pentingnya Sinergi Guru, Orang Tua dan Siswa dalam Keberhasilan Belajar Anak selama Virtual Schooling", Gisel mengaku masih berjuang untuk lebih bersabar.

"Sampai sekarang masih terus berjuang untuk lebih sabar. Sesabar guru-guru Sampoerna. Enggak ngerti deh gimana caranya itu. Guru-guru Gempi itu sabar banget," tutur Gisel.

Walau begitu, Gisel menyadari bahwa tugas orangtua memang mendidik anak selama di rumah. Sehingga, "ujian kesabaran" dapat dengan mudah teratasi.

"Pusing pasti karena penyesuaian, tetapi enggak mengeluh karena kita sadar kalau itu memang tanggung jawab kita sebagai orangtua," tuturnya.

Gisel juga bersyukur karena pihak sekolah telah menyuguhkan program-program virtual schooling yang sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak.

"Jadi, cara mengatasinya ya banyak-banyak sabar dan ingat kalau dia anak kecil," terang Gisel.

Sinergi antara orangtua dan guru kunci keberhasilan

Di masa pandemi, Gisel mengaku perlu kerja sama antara orang tua dengan guru sehingga proses belajar di rumah bisa optimal. Beban orangtua pun bisa berkurang.

"Apalagi untuk seumuran Gempi yang sedang proses pembentukan karakter, kemandirian, dan banyak hal, sehingga kita mesti kompak dengan guru. Jangan sampai di sekolah disiplin, di rumah dimanjain dengan terus nyuapin dan segala macam," sarannya.

Gisel pun bersyukur karena sekolah memiliki program yang dapat mendukung tumbuh kembang sang putri.

Menurutnya, selama ini perkembangan Gempi yang sudah sangat baik tentunya tidak lepas dari peranan para guru di Sampoerna Academy yang menerapkan metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics) dan Project Based Learning.

Penerapan metode STEAM yang terus dilaksanakan selama virtual schooling oleh Sampoerna Academy dinilai menunjukkan hasil yang positif.

Selama kurang lebih dua bulan diselenggarakannya virtual schooling, tingkat kehadiran siswa terjaga dengan efektif yang ditunjukkan dengan persentase tingkat kehadiran sebesar 88,87 persen.

Selain itu para siswa pun terus terlibat secara aktif melalui berbagai tugas yang diberikan dengan tingkat penyelesaian tugas sebesar 99,3 persen.

Keseluruhan kegiatan belajar mengajar ini pun dinilai efektif oleh para orang tua yang mana 97 persen orang tua merasa puas dengan kegiatan belajar mengajar anaknya.

Tingkat persetujuan belajar dari para orang tua pun mencapai angka 81 persen.

School Director of Sampoerna Academy Mustafa Guvercin mengatakan, “Kami percaya setiap anak adalah unik dan membutuhkan pendekatan yang berbeda satu dengan lainnya. Kami selalu berkomitmen agar masing-masing anak mendapatkan pengajaran yang optimal."

https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/23/100000971/dampingi-gempi-virtual-schooling-gisel--paling-sulit-kendalikan-emosi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke