Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Kolaborasi Media dan Akademisi dalam Menangkal Disinformasi di Tahun Politik

Kompas.com - 20/12/2023, 10:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - The Conversation Indonesia (TCID) bekerja sama dengan Kompas.com, Tempo.co, serta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) meluncurkan sebuah program Panel Ahli Cek Fakta, pada Selasa (19/12/2023). 

Dalam program tersebut dikumpulkan sejumlah ahli dari berbagai bidang untuk mengecek pernyataan para kandidat, politisi, maupun tim sukses di Pemilu 2024

Editor Politik dan Masyarakat TCID, Nurul Fitri Ramadhani mengatakan, program Panel Ahli Cek Fakta awalnya diinisiasi oleh TCID untuk melawan hoaks di tahun politik dengan melibatkan para akademisi.

Hal itu dilakukan supaya masyarakat dapat memperoleh informasi kredibel dan terhindar dari hoaks.

Untuk mengamplifikasi program tersebut, TCID lantas menggandeng Kompas.com, Tempo.co dan AJI agar informasi yang disajikan berdampak luas bagi mayarakat.

"Kita sadar pentingnya peran akademisi. Kita sebagai media menjembatani akademisi untuk bersama-sama menangkal penyebaran misinformasi, disinformasi, hoaks, berita palsu yang pastinya akan menyebar selama tahun politik," kara Nurul.

Baca juga: Kompas.com Bergabung di Kolaborasi Cek Fakta Pernyataan Politisi oleh Media dan Panel Ahli

Adapun dalam Panel Ahli Cek Fakta terdapat 72 relawan yang merupakan akademisi maupun peneliti dari berbagai disiplin ilmu.

Mereka akan memantau berbagai diskusi politik serta mengecek pernyataan yang dikeluarkan para kandidat, poltisi, maupun tim sukses di Pemilu 2024.

Selain itu, para akademisi juga akan menyajikan sejumlah data yang nantinya dapat dijadikan rujukan para pemeriksa fakta maupun media.

Pemimpin Redaksi TCID, Ika Krismantari menjelaskan, dalam program Panel Ahli Cek Fakta pihaknya cukup ketat dalam memilih para akademisi maupun peneliti yang akan dilibatkan.

Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya akademisi yang menjadi partisan kelompok tertentu. Selain itu, juga untuk memastikan informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  

"Waktu rekrutmen tahap pertama ada lebih dari 100 relawan yang daftar. Kemudian kami seleksi lagi untuk memastikan relawan ini bebas dari kepentingan. Akhirnya dari hasil seleksi pertama, sampai ke 50 relawan," kata Ika.

"Jadi memang itu menggambarakan betapa ketatnya proses penyaringan. Karena kami tahu ada risiko seperti ini, bahwa ada keberpihakan yang perlu kami perhatikan dan antisipasi sejak awal," ucapnya.

Baca juga: Survei Ipsos: Negara Penyelenggara Pemilu Khawatirkan Dampak Disinformasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com