Persis pun lantas menjadi sorotan usai kematian Diego. Sebab, klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu menunggak gaji selama empat bulan.
Kepada Kompas, manajer Persis Solo versi PT Liga Indonesia kala itu, Totok Supriyanto, mengaku kondisi klubnya serba krisis dan kekurangan dana.
Kendati begitu, ia menolak menerangkan secara detail mengapa krisis tersebut terjadi.
Menurut Totok, selain Diego, masih ada beberapa pemain yang juga belum dibayar gajinya. Kematian Diego menjadi pelajaran penting untuk lebih berhati-hati dalam mengelola Persis Solo.
Totok menambahkan, Persis sudah mengirimkan uang Rp 131 juta kepada istri Diego di Paraguay untuk membayar yang tunggakan kewajiban. Perinciannya yakni empat bulan gaji Rp 84 juta, kekurangan dan DP kontrak Diego senilai Rp 47 juta, serta Rp 50 juta untuk kepulangan ke Paraguay.
"Sudah kami realisasikan semua dan kami transfer ke rekening pribadi istri mendiang yang ada di Paraguay sebesar Rp 131 juta," ujar Totok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.