Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Yitzhak Rabin, PM Israel yang Upayakan Perdamaian dengan Palestina

Kompas.com - 04/11/2023, 18:55 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Pada November 1995, Rabin menghadiri aksi damai di Tel Aviv, yang diadakan untuk menggalang dukungan bagi perjanjian Israel-PLO. Aksi damai tersebut berakhir dengan tragedi ketika Rabin dibunuh oleh seorang ekstremis Zionis.

Dilansir The New Yorker, pada minggu-minggu menjelang pembunuhan Rabin, tiga rabi ekstremis dari Tepi Barat mengeluarkan pendapat tertulis bahwa membunuh Rabin dapat diterima, dengan alasan bahwa ia telah mengkhianati orang-orang Yahudi.

Para rabi mendasarkan pembenaran mereka pada konsep din rodef, istilah Ibrani untuk menggambarkan seseorang yang mengintai orang tidak berdaya. Membunuh rodef dikatakan sah dan wajib dilakukan untuk menyelamatkan korban yang dituju.

Pada hari kematiannya, Rabin mempertimbangkan untuk tinggal di rumah dan tidak menghadiri aksi damai karena takut dipermalukan jika hanya sedikit orang yang datang.

Namun, massa yang berkumpul di Kings of Israel Square di Tel Aviv, melebihi bayangannya. Jumlah orang yang datang mencapai lebih dari seratus ribu.

Pada waktu itu, kekhawatiran terbesar di kalangan aparat keamanan terkait gangguan terhadap aksi damai adalah pelaku bom bunuh diri dari Palestina.

Namun, kenyataan berkata lain, Rabin ditembak dua kali oleh seorang Yahudi Israel, Yigal Amir.

Saat ditahan, Amir juga tak menunjukkan rasa bersalah. Bahkan, ia meminta segelas schnapps (minuman alkohol) kepada polisi untuk bersulang atas kematian sang Perdana Menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com