Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Serangan "Worm" Pertama yang Lumpuhkan Internet

Kompas.com - 03/11/2023, 11:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Sementara itu, teman lainnya menghubungi The New York Times (NYT) secara anonim, dan mengatakan bahwa dia mengetahui siapa yang membuat program tersebut.

Teman Morris menambahkan bahwa program tersebut dimaksudkan sebagai eksperimen yang tidak berbahaya dan penyebarannya adalah akibat dari kesalahan pemrograman.

Dalam percakapan selanjutnya dengan reporter NYT, teman tersebut secara tidak sengaja menyebut pembuat worm berinisial RTM.

Dari informasi itu, NYT segera mengonfirmasi dan melaporkan kepada publik bahwa pelaku penyebaran worm adalah mahasiswa pascasarjana Universitas Cornell berusia 23 tahun bernama Robert Tappan Morris.

Membuka kesadaran soal keamanan siber

Morris adalah ilmuwan komputer berbakat yang lulus dari Harvard pada Juni 1988. Dia mendalami komputer berkat ayahnya, yang merupakan inovator awal di Bell Labs.

Di Harvard, Morris dikenal karena kehebatan teknologinya, khususnya di sistem Unix. Selain itu, dia juga dikenal sebagai orang yang iseng dan suka bercanda.

Setelah diterima di Cornell pada Agustus 1988, dia mulai mengembangkan worm yang dapat menyebar secara perlahan dan diam-diam di internet.

Untuk menutupi jejaknya, dia melepaskan worm tersebut dengan meretas komputer MIT dari terminal Cornell miliknya di Ithaca, New York.

Setelah insiden itu diketahui publik, FBI meluncurkan penyelidikan, dan dengan cepat mengonfirmasi bahwa Morris berada di balik serangan itu.

Dia dituduh melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, yang melarang akses tidak sah ke komputer yang dilindungi.

Kemudian, jaksa mendakwa Morris pada 1989, dan tahun berikutnya, juri memutuskan dia bersalah.

Morris terhindar dari hukuman penjara tetapi diharuskan membayar denda, masa percobaan, dan perintah untuk menyelesaikan 400 jam pelayanan masyarakat.

Serangan worm Morris berdampak besar pada AS yang mulai menyadari betapa penting dan rentannya komputer. Keamanan siber menjadi hal yang mulai ditanggapi dengan lebih serius.

Hanya beberapa hari setelah serangan tersebut, tim tanggap darurat komputer pertama di AS dibentuk di Pittsburgh atas arahan Departemen Pertahanan. Pengembang software juga mulai menciptakan perangkat lunak pendeteksi intrusi komputer.

Pada saat yang sama, worm buatan Morris juga menginspirasi generasi peretas baru dan gelombang serangan berbasis internet yang terus mengganggu sistem digital hingga hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com