Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Pemerintah Yaman diklaim telah menyatakan perang terhadap Israel sebagai bentuk dukungan kepada Palestina.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut perlu diluruskan.
Adapun konflik Israel-Palestina kembali memanas sejak 7 Oktober 2023. Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, Palestina, menembakkan ribuan roket dan menginfiltrasi Israel.
Tindakan itu dibalas Israel dengan menyatakan perang dan melancarkan serangan udara ke wilayah Palestina.
Klaim Yaman menyatakan perang dengan Israel dibagikan oleh akun Instagram ini pada Rabu (1/11/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
Negara pertama yang menyatakan perang dengan yaheediiii.... Iraq, iran, qatar, saudi, mesir, turki, we waiting for you...
Kalo wakanda jangan di harepin.. Lagi sibuk pilpress...
Tag siapapun agar berita ini tersebar.
Narasi itu disertai video pidato dari sosok yang diidentifikasi sebagai Juru Bicara kelompok Houthi Yaman, Yahya Saree. Berikut sulih teks (subtitle) pidato tersebut:
"Angkatan Bersenjata kami meluncurkan sejumlah rudal balistik dan sejumlah drone ke beberapa wilayah Zionis Israel. Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan ini adalah operasi untuk mendukung saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina. Kami bersumpah akan terus melakukan serangan sampai agresi Israel berhenti."
Setelah ditelusuri, Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional tidak mengumumkan perang terhadap Israel.
Pernyataan perang tersebut datang dari kelompok Houthi yang menguasai sebagian wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.
Dilansir Reuters, Juru Bicara Houthi Yahya Saree menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan rudal balistik dan drone ke Israel pada 31 Oktober 2023 untuk membantu Palestina.
Saree mengatakan, Houthi telah melancarkan tiga serangan ke Israel sejak konflik Israel-Palestina kembali memanas pada 7 Oktober 2023.