Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] AS Serang Kapal Kargo China di Selat Taiwan

Kompas.com - 21/09/2023, 17:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan Amerika Serikat menyerang kapal kargo China di Selat Taiwan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Konten yang mengeklaim AS menyerang kapal kargo China di Selat Taiwan dibagikan oleh kanal YouTube ini pada Rabu (20/9/2023).

Video itu dibagikan dengan judul, "China Panic! US B-52 Bomber Fire B83-1 Nuclear Gravity Bombs Aimed China Cargo Ship in Taiwan Strait".

Video tersebut telah ditonton lebih dari 54.000 kali.

Berikut deskripsi yang dicantumkan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia:

Dalam peristiwa dramatis yang meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, sebuah pesawat pembom B-52 Stratofortress AS mencegat sebuah kapal kargo China menggunakan bom B83-1. Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai ketidakstabilan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut dan potensi konsekuensi dari tindakan militer tersebut. Video ini menyelidiki insiden tersebut, implikasinya, dan konteks yang lebih luas di sekitarnya.

Intersepsi terjadi ketika kapal kargo China, yang dilaporkan berlayar di perairan internasional tetapi dekat Selat Taiwan, diduga membawa barang selundupan atau terlibat dalam aktivitas yang dianggap mengancam keamanan Taiwan. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengerahkan pembom B-52 Stratofortress yang dipersenjatai dengan bom nuklir B83-1 untuk menghalangi dan mencegat kapal tersebut.

Hoaks, AS menyerang kapal kargo China di Selat TaiwanScreenshot Hoaks, AS menyerang kapal kargo China di Selat Taiwan

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan reverse image search dan menemukan klip yang ditampilkan serupa dengan video yang diunggah kanal YouTube World Wildlife Fund International pada 18 Oktober 2011.

Video WWF menunjukkan tumpahan minyak dari kapal kontainer MV Rena yang menabrak Terumbu Karang Astrolabe di Selandia Baru pada 5 Oktober 2011.

Video tersebut digabungkan dengan klip yang menunjukkan pesawat pengebom B-52 dan tembakan misil untuk membangun narasi menyesatkan.

Tangkapan layar video tumpahan minyak dari kapal kontainer MV Rena yang menabrak Terumbu Karang Astrolabe di Selandia BaruScreenshot Tangkapan layar video tumpahan minyak dari kapal kontainer MV Rena yang menabrak Terumbu Karang Astrolabe di Selandia Baru

Menurut pemeriksa fakta Rappler, sejauh ini tidak ada laporan resmi dari Angkatan Udara AS maupun Departemen Pertahanan AS yang mengonfirmasi serangan pesawat pengebom B-52 ke sebuah kapal kargo China yang berlayar di Selat Taiwan.

Laporan resmi terbaru mengenai pengerahan pesawat pengebom B-52 AS di Indo Pasifik adalah siaran pers 12 Juli 2023 yang diterbitkan Departemen Hubungan Masyarakat AU Pasifik.

Menurut siaran pers, pesawat B-52 dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale, Louisiana, mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam pada 5 Juli 2023.

Video YouTube yang dinarasikan sebagai serangan AS terhadap kapal kargo China beredar hanya beberapa hari setelah Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut 103 pesawat militer China terlihat melintasi garis median Selat Taiwan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com