Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Bekas kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Ferdy Sambo dan komplotannya diklaim terlibat baku hantam dengan penjaga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba.
Narasi konten menyebutkan, insiden itu terjadi karena komplotan Sambo berusaha kabur.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Ferdy Sambo dan dua terpidana pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah dieksekusi ke Lapas Salemba, Jakarta.
Pada 24 Agustus 2023, terpidana Ferdy Sambo; pekerja rumah tangga Sambo, Kuat Ma’ruf; dan ajudan Sambo, Ricky Rizal Wibowo, telah diterima di Lapas Salemba dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Sementara istri Sambo, Putri Candrawathi, telah dieksekusi pada 23 Agustus 2023 ke Lapas Perempuan Jakarta.
Konten yang mengeklaim komplotan Ferdy Sambo terlibat baku hantam dengan penjaga Lapas Salemba dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (30/8/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
SEMPAT 4DU J0-T0S UPAYA MELARIKAN DIRI K0MPL0T4N FERDI SAMBO BERAKHIR TR4-G1S.
Narasi itu disertai video berdurasi 8 menit 16 detik yang telah ditonton lebih dari 8.200 kali.
Gambar thumbnail video menunjukkan sejumlah petugas menyeret dan menendang seseorang yang tergeletak di jalan.
Setelah ditelusuri, gambar thumbnail video tidak menunjukkan upaya komplotan Ferdy Sambo kabur dari Lapas Salemba.
Foto serupa ditemukan di pemberitaan Tribunnews.com, 31 Desember 2014, berjudul "Tiga Orang Terluka Akibat Bentrok Satpol PP dan PKL di Monas".
Berikut deskripsi foto yang dicantumkan:
Aksi anarkis PKL Monas membuat ratusan personel Satpol PP Jakarta Pusat, naik pitam. Alhasil, salah seorang pedagang yang diduga sebagai pembuat onar babak belur dihajar puluhan petugas penertiban di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.