Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2023, 15:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan memiliki kewarganegaraan Kerajaan Jordania.

Sebuah konten di media sosial menyebutkan bahwa Prabowo menerima tawaran status kewarganegaraan Kerajaan Jordania demi keselamatan pribadinya.

Padahal, syarat pencalonan presiden yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2018 adalah warga negara Indonesia (WNI) sejak lahir dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi di media sosial.

Narasi yang beredar

Isu soal Prabowo memiliki status kewarganegaraan Jordania disebarkan oleh akun Facebook, misalnya ini, ini, dan ini.

"Egois! Prabowo Rela Lepas Kewarganegaraannya Demi Keselamatan Pribadi. Fakta Menunjukkan Pengakuan Tentang Status Baru Prabowo di Yordania," tulis salah satu akun pada 14 Agustus 2023.

Pengunggah turut menyertakan gambar, berisi kutipan dari adik Prabowo, Hashim Djojokusumo yang bangga atas status kewarganegaraan baru kakaknya.

"Saya Bangga Atas Status Kewarganegaraan baru Yang Diterima Oleh Prabowo Dari Kerajaan Yordania Diberikan Langsung Oleh Raja Husein Dikuatkan Dengan Dekrit 10 Desember 1998," tulis teks yang tertera.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi sebagian benar di sebuah akun Facebook, 14 Agustus 2023, soal status kewarganegaraan Prabowo.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi sebagian benar di sebuah akun Facebook, 14 Agustus 2023, soal status kewarganegaraan Prabowo.
Penelusuran Kompas.com

Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas, awal mula kabar status kewarganegaraan Prabowo tersiar melalui surat kabar harian Al-Ra'i yang terbit di Amman, ibu kota Jordania, pada 12 Desember 1998.

Koran berbahasa Arab itu mengabarkan, pemerintah Jordania secara resmi memutuskan menganugerahkan status kewarganegaraan kepada mantan Panglima Komando Cadangan Strategis AD (Pangkostrad) Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh lain dari Irak dan Pakistan tanpa motivasi politik apa pun.

Al-Ra'i mewartakan, mereka meminta status warga negara pada Maret 1998. Setelah mendapat persetujuan dari Raja Hussein, Dewan Kabinet mengesahkannya pada November di tahun yang sama.

Sebagai konteks, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mencurigai keterlibatan Prabowo dalam sejumlah kasus, salah satunya Kerusuhan 13-15 Mei 1998.

Usai kerusuhan meletus, terhitung Prabowo sudah berada di Jordania selama empat bulan.

Apabila Prabowo benar mendapat status kewarganegaraan Jordania, ditakutkan menjadi suaka politik baginya dan mempersulit pengusutan kasus.

Dilansir Harian Kompas yang terbit 24 Desember 1998, KBRI Amman telah mengontak harian Ar Ra'i untuk mempertanyakan kebenaran berita.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan IKN Berpotensi Timbulkan Ketimpangan Baru

CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan IKN Berpotensi Timbulkan Ketimpangan Baru

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Ganjar Sebut Skor Kinerja Pemerintah dalam Penegakan HAM 6,2 dari 10

CEK FAKTA: Ganjar Sebut Skor Kinerja Pemerintah dalam Penegakan HAM 6,2 dari 10

Hoaks atau Fakta
Video Warga Perancis Demo di Restoran Siap Saji Tak Terkait Konflik Israel-Palestina

Video Warga Perancis Demo di Restoran Siap Saji Tak Terkait Konflik Israel-Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Demam Berdarah Dengue Berbahaya

[HOAKS] Vaksin Demam Berdarah Dengue Berbahaya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sejumlah Musisi Dukung Anies-Muhaimin

[HOAKS] Sejumlah Musisi Dukung Anies-Muhaimin

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pasangan Prabowo-Gibran Bubar

[HOAKS] Pasangan Prabowo-Gibran Bubar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jessica Wongso Bebas pada 9 Desember 2023

[HOAKS] Jessica Wongso Bebas pada 9 Desember 2023

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Akun Palsu UNHCR dan Hoaks Gibran Babak Belur

Cek Fakta Sepekan: Akun Palsu UNHCR dan Hoaks Gibran Babak Belur

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Klaim Muhaimin Terkait PKB Penuhi Keterwakilan Perempuan

INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Klaim Muhaimin Terkait PKB Penuhi Keterwakilan Perempuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Kabar Keliru soal Erupsi Gunung Tangkuban Perahu 7 Desember 2023

INFOGRAFIK: Kabar Keliru soal Erupsi Gunung Tangkuban Perahu 7 Desember 2023

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemilik Kafe Ditangkap karena Sembunyikan Barang Bukti Kasus Jessica Wongso

[HOAKS] Pemilik Kafe Ditangkap karena Sembunyikan Barang Bukti Kasus Jessica Wongso

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com