Saat tinggal di Turin, Italia pada 1889, kesehatan mental Nietzsche memburuk. Tahun-tahun terakhir hidupnya dihabiskan dalam kondisi gangguan jiwa.
Penyebab gangguan kejiwaannya masih belum diketahui. Sejarawan menduga itu disebabkan sifilis, penyakit otak bawaan, tumor, dan penggunaan obat penenang yang berlebihan.
Setelah tinggal di rumah sakit jiwa, Nietzsche dirawat oleh ibunya di Naumburg dan saudara perempuannya di Weimar, Jerman. Ia meninggal di Weimar pada 25 Agustus 1900.
Baca juga: Frank Miller, Sosok di Balik Tokoh Komik Ikonik DC dan Marvel
Salah satu karya penting Nietzsche, Sabda Zarathustra, diterbitkan dalam empat volume antara tahun 1883 dan 1885.
Ia juga menulis Melampaui Baik dan Jahat (1886), Genealogi Moral (1887), dan Senjakala Berhala dan Anti-Krist (1888).
Melalui karya-karyanya pada dekade itu, Nietzsche mengembangkan poin-poin sentral filsafatnya. Salah satunya adalah pernyataannya yang terkenal bahwa "Tuhan sudah mati".
Dikutip dari situs Gramedia, Sabda Zarathustra adalah karya Nietzsche yang menceritakan kisah seorang manusia bernama Zarathustra dalam pengembaraannya mencari "manusia unggul".
Pencarian tersebut dilatarbelakangi oleh kemunduran religiusitas, moralitas, dan intelektualitas manusia-manusia lama.
Sabda Zarathustra bercerita banyak hal mengenai kehidupan; cinta, nilai-nilai kebijaksanaan, persahabatan, kegembiraan, dan kesedihan.
Sementara, Senjakala Berhala dan Anti-Krist berisi penyangkalan Nietzsche akan Tuhan dan agama-agama. Ia percaya bahwa Tuhan di dunia ini adalah manusia-manusia unggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.