Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Memburuknya Kualitas Udara Disebabkan "Chemtrail"

Kompas.com - 24/08/2023, 15:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim buruknya kualitas udara belakangan ini disebabkan oleh penyebaran bahan kimia beracun ke langit atau chemtrail.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim buruknya kualitas udara disebabkan oleh chemtrail dibagikan oleh beberapa akun Facebook, antara lain, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

UDARA SENGAJA DIRUSAK DENGAN ASAP CHEMTRAIL DIATAS LANGIT,UNTUK ALASAN AGAR DIBERLAKUKANNYA LAGI WFH PJJ.

INILAH SKENARIO UNTUK KEPENTINGAN KELOMPOK DAN PENINDASAN KEPADA RAKYATNYA. GW HANYA MEMBERITAHU TERSERAH MAU PERCAYA ATAU TIDAKNYA

Hoaks, kualitas udara memburuk karena chemtrailScreenshot Hoaks, kualitas udara memburuk karena chemtrail

Penelusuran Kompas.com

Dilansir Kompas.id, belakangan ini, kondisi Jakarta yang berkabut karena polusi udara menjadi perbincangan hangat baik di dunia maya maupun dalam keseharian masyarakat.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk 50 persen ASN dalam upaya mengurangi pencemaran udara di Jakarta.

Akan tetapi, penyebab polusi udara bukan chemtrail. Hasil pemantauan Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara selama beberapa hari terakhir menunjukkan delapan perusahaan terindikasi kuat jadi sumber pencemar udara Jakarta.

Sumber pencemar tersebut meliputi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), industri, pembakaran sampah terbuka, dan limbah elektronik.

Sementara itu, chemtrail adalah teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang.

Seperti sudah ditulis Kompas.com, para penganut teori ini menyebutkan bahwa chemtrail dapat dibuktikan dengan adanya jejak putih di langit yang muncul usai pesawat terbang melintas.

Mereka meyakini, jejak putih itu mengandung bahan kimia beracun yang digunakan untuk pengendalian populasi manusia, pengendalian pikiran, atau menyebarkan penyakit.

Akan tetapi, pakar penerbangan mengatakan bahwa kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat terbang melintas adalah fenomena biasa yang disebut condensation trail (contrail).

Fenomena tersebut adalah hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com