Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Anies Baswedan Dijemput Paksa KPK Terkait Kasus Korupsi BTS 4G

Kompas.com - 31/05/2023, 09:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dijemput paksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam sebuah unggahan disebutkan, penjemputan itu dilakukan setelah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberi keterangan terkait nama yang terlibat dalam korupsi BTS 4G Bakti Kominfo tahun 2020-2022.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. 

Narasi yang beredar

Narasi soal Anies Baswedan dijemput paksa oleh KPK muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 11 menit 46 detik pada 22 Mei 2023 dengan judul:

4nies langsung disik4t KPK, Jhonny plate akui nama 2 yang terlibat menikmati uang korVpsi BTS

Dalam thumbnail video terdapat gambar sejumlah petugas KPK yang tengah berada di depan pintu sebuah rumah, kemudian terdapat gambar Anies Baswedan.

Gambar itu diberi keterangan sebagai berikut:

ANIES DI JEMPUT PAKSA KPK JHONNY G PLATE BONGKAR NAMA2 YANG MENIKMATI UANG BTS

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar di thumbnail video yang memperlihatkan beberapa petugas KPK tengah berada di depan pintu sebuah rumah. Hasilnya gambar itu identik dengan yang ada di laman Liputan 6.com ini.

Dalam keterangannya gambar itu adalah momen ketika penyidik KPK menggeledah rumah mantan Ketua DPR RI Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Melawai, Jakarta Selatan pada 16 November 2017.

Penggeledahan dilakukan usai Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP. 

Setelah disimak sampai tuntas, dalam video tidak ditemukan informasi bahwa Anies Baswedan dijemput paksa oleh KPK.

Narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Warta Ekonomi ini, yang berjudul "Anies Baswedan Patut Diduga Gunakan Uang Korupsi Johnny G Plate".

Artikel tersebut memuat pernyataan Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto di media sosial yang menyebut Anies Baswedan patut diduga menggunakan uang korupsi Johnny G Plate dalam proyek BTS 4G Bakti Kominfo. 

Sementara itu beberapa klip dalam video tidak terkait dengan narasi bahwa Anies Baswedan dijemput paksa oleh KPK.

Salah satu klip video yang menampilkan pegiat media sosial, Ade Armando identik dengan yang ada di YouTube Cokro TV ini. 

Dalam video, Ade Armando menyampaikan mengenai adanya anggapan bahwa uang korupsi Johnny G Plate diduga mengalir ke Partai Nasdem. 

Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Anies Baswedan dijemput paksa oleh KPK. 

Kasus yang menjerat Johnny Plate sebagai tersangka juga ditangani Kejaksaan Agung, dan belum melibatkan KPK.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut Anies Baswedan dijemput paksa oleh KPK tidak benar atau hoaks. Dalam video yang beredar antara judul dengan isi tidak ada kesesuaian.

Narator dalam video hanya membahas mengenai pernyataan Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto yang menyebut Anies Baswedan patut diduga menggunakan uang korupsi Johnny G Plate dalam proyek BTS 4G Bakti Kominfo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com