Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Menipu Banyak Orang, Mengapa Dukun Pengganda Uang Masih Dipercaya?

Kompas.com - 10/04/2023, 12:54 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Drajat menjelaskan, ketidakpastian ekonomi usai pandemi Covid-19, juga bisa membuat orang kehilangan rasionalitasnya.

Di tengah sulitnya ekonomi yang dihadapi, beberapa orang memilih jalur instan dengan pergi ke dukun pengganda uang, supaya bisa memperoleh keuntungan secara ekonomi.

Meskipun, modus penipuan berkedok penggandaan uang telah banyak memakan korban.

Drajat menuturkan, kelas ekonomi maupun pendidikan tidak menjamin seseorang terhindar dari bujuk rayu dukun pengganda uang. Sebab, ketika berada di situasi cemas seseorang kadang kala tidak lagi bisa berpikir secara jernih.

"Bagi beberapa orang, ketika dalam situasi cemas dan terdesak akan mencari jalan lain yang mereka sebut sebagai jalan pintas untuk mendapatkan kinerja ekonomi yang maksimal. Nah di Indonesia sangat terkenal yang namanya pesugihan, menggunakan berbagai kekuatan supranatural untuk mendapatkan prestasi ekonomi," ujar Drajat.

Baca juga: Kronologi Dukun Pengganda Uang Bunuh Warga Sukabumi, Awalnya Kenalan di Facebook, Terungkap karena Pesan WA

Tidak ada kontrol

Dalam sejumlah kasus penipuan berkedok penggadaan uang, kebanyakan korbannya berasal dari luar wilayah, seperti halnya korban dukun Slamet yang berasal dari luar Banjarnegara.

Promosi di media sosial menjadi salah satu cara efektif untuk menjaring korban. Testimoni tentang keberhasilan penggadaan uang pun ditampilkan untuk meyakinkan korbannya.

Menurut Drajat, tidak adanya kontrol dari pemerintah maupun pengelola media sosial terkait praktik dukun pengganda uang membuat mereka semakin leluasa menjaring korban di dunia maya. Padahal, praktik demikian berpotensi menimbulkan penipuan.

"Banyak sekali di media sosial informasi terkait perdukunan mulai dari dukun kecantikan, susuk, hingga penggandaan uang. Dan tidak ada kontrol. Padahal hal itu merupakan ganguan rasionalitas dan bisa menjadi penipuan," ujarnya.

Baca juga: Interaksi Akun Penyebar Misinformasi di Twitter Meningkat 44 persen

Bermodalkan keyakinan lewat iklan di media sosial maupun cerita dari mulut ke mulut, para korban menyerahkan sejumlah uang untuk digandakan.

Bujuk rayu dari dukun penggada uang membuat korban tidak lagi berpikir jauh untuk mencari tahu latar belakang orang yang baru dikenalnya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com