KOMPAS.com - Gagasan untuk membuat boneka Barbie muncul di benak Ruth Handler, pendiri perusahaan Mattel, ketika melihat anak pertamanya yang bernama Barbara sedang bermain boneka kertas.
Boneka kertas itu memperlihatkan sosok perempuan dewasa, berbeda dengan boneka dalam bentuk tiga dimensi yang umumnya berbentuk bayi atau anak kecil yang bisa digendong.
Dilansir History, Ruth berpikir produk boneka tiga dimensi yang memperlihatkan sosok perempuan dewasa sebenarnya memiliki ceruk pasar yang belum digarap pebisnis mainan lainnya.
Boneka yang bisa didandani itu juga akan menjadi media imajiasi anak-anak perempuan tentang kehidupan dewasa mereka di masa depan.
Baca juga: Hari Ini 65 Tahun Lalu, Balok Mainan LEGO Dipatenkan
Namun gagasan itu sempat ditolak Elliot suaminya dan sejumlah staf Mattel yang berpusat di Amerika Serikat (AS).
Sampai akhirnya mereka menemukan boneka Bild Lili yang sesuai dengan apa yang dibayangkan Ruth.
Lili memperlihatkan perempuan dewasa berpenampilan feminin yang terinspirasi sebuah karakter seksi di komik asal Jerman. Mainan itu sempat terkenal sebagai simbol seks dan dijadikan hadiah lelucon.
Ruth dan timnya pun membuat Barbie dengan mempelajari produk Bild Lili. Namun, Barbie jelas akan dipasarkan untuk kalangan anak-anak, sementara penjualan Lili menyasar kalangan pria dewasa.
Setelah beberapa lama memiliki masalah terkait hak cipta dengan Rolf Hausser, pemimpin perusahaan produsen Lili, Mattel kemudian membeli paten mainan itu dengan harga rendah sehingga lebih leluasa memasarkan Barbie.
Pada acara American Toy Fair di New York City, AS pada 9 Maret 1959 atau hari ini 64 tahun yang lalu, Barbie resmi diluncurkan dan segera menjadi rebutan anak-anak perempuan.
Baca juga: Fakta Menarik Super Mario Bros, Karakter Game Ikonik Nintendo