Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liverpool Libas MU 7-0 di Anfield, Sejumlah Rekor Menakjubkan Tercipta

Kompas.com - 06/03/2023, 18:01 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Catatan terburuk United

Sementara itu, kekalahan 7-0 dari Liverpool menggoreskan catatan buruk bagi Setan Merah. Kekalahan itu menjadi yang terbesar dalam 91 tahun terakhir, setelah sebelumnya MU tumbang 7-0 dari Wolverhampton Wanderers pada 1931.

MU juga pernah takluk 7-0 ketika melawan Blackburn Rovers tahun 1926 dan Aston Villa tahun 1930.

Tumbangnya MU dari Liverpool jelas menjadi pukulan bagi Setan Merah yang tengah berusaha membangun kejayaan masa lalu di bawah asuhan Erik ten Hag.

Baca juga: Liverpool Vs Man United 7-0: Saat Bruno Fernandes Cuma Jalan Kaki, lalu Minta Diganti

Salah menjadi top skor Liverpool di Premier League

Dua gol yang dicetak Mohamed Salah ke gawang MU menjawab kritikan berbagai pihak yang menyebut bahwa kariernya telah meredup.

Musim ini Salah memang menurun dalam produktivitas gol. Sebelum melawan MU, Mo Salah hanya bisa mengemas 9 gol musim ini.

Namun dalam laga Minggu malam di Anfield, Salah tampil apik bersama Darwin Nunez dan Cody Gakpo menjadi trisula The Reds.

Dilansir Sky Sport, tambahan dua gol dalam laga melawan MU membuat Mo Salah menjadi pencetak gol terbanyak bagi Liverpool di Premier League sepanjang sejarah. Sejak bergabung dengan Liverpool tahun 2017, Salah telah mengemas 129 gol. 

Baca juga: Mo Salah Teror Man United, Jadi Pemain Tersubur: Minum Teh lalu Tidur!

Raihan itu melewati rekor yang dipegang oleh Robbie Fowler dengan 128 gol. Sebelumnya, Salah juga telah melewati Steven Gerrard (120) dan Michael Owen (118).

Salah menjadi pemain tersubur Liverpool ketika melawan MU. Sejak tahun 2017 Salah telah menjebol gawang MU sebanyak 10 kali.

Selama berkarier di Liverpool, musim terbaik Salah adalah 2017/2018. Di musim itu ia tampil menggila dengan mencetak 32 gol. Salah pun berhasil meraih sepatu emas di musim itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com