Pada 2003, peneliti di Italia berhasil melakukan kloning kuda, yang kemudian diberi nama Prometea.
5. Anjing
Pada 2005, peneliti di Korea Selatan berhasil melakukan kloning anjing. Anjing yang diberi nama Snuppy itu lahir pada 24 April 2005.
6. Tikus
Pada 2008, peneliti di Jepang berhasil melakukan kloning tikus menggunakan sel yang telah dibekukan dengan suhu minus 20 derajat Celsius selama 16 tahun.
Setelah sel dilelehkan, para peneliti menemukan bahwa sel tersebut telah rusak. Namun, mereka masih dapat mengekstrak DNA yang diperlukan untuk menghasilkan tikus kloning yang sehat.
7. Kambing liar
Pada 2009, tim peneliti yang beranggotakan ilmuwan dari Spanyol, Perancis, dan Belgia berhasil melakukan kloning dari sel mamalia yang telah punah, bucardo (sejenis kambing liar).
Mereka menggunakan sel dari sampel bucardo yang ditangkap dan kemudian diawetkan pada 1999 untuk melakukan kloning. Namun, kambing hasil kloning mati hanya beberapa menit setelah lahir karena cacat pada paru-parunya.
8. Serigala abu-abu
Pada 2005, tim peneliti di Korea Selatan berhasil melakukan kloning serigala abu-abu dan menghasilkan dua anakan: Snuwolf dan Snuwolffy. Snuwolf lahir pada 18 Oktober 2005, sedangkan Snuwolffy lahir pada 26 Oktober 2005.
9. Monyet
Dilansir National Geographic, pada 2018, tim peneliti China berhasil melakukan kloning makaka (sejenis monyet ekor panjang), dan menghasilkan dua ekor makaka betina: Zhong Zhong dan Hua Hua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.