Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Domba Dolly, Ini 9 Mamalia Lain yang Berhasil Dikloning

Kompas.com - 22/02/2023, 17:48 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberhasilan ilmuwan melakukan kloning mamalia menjadi salah satu pencapaian signifikan di bidang sains.

Dikutip dari Britannica, mamalia pertama yang dihasilkan dari kloning adalah domba betina bernama Dolly. Pada 22 Februari 1997, tim ilmuwan dari Roslin Instute mengumumkan kelahiran Dolly ke publik.

Kelahiran Dolly menghilangkan anggapan selama puluhan tahun bahwa mamalia dewasa tidak dapat diklon, karena Dolly diklon menggunakan sel yang diambil dari seekor domba dewasa.

Tak hanya itu, kesuksesan klon Dolly membuka jalan bagi para peneliti untuk mencoba melakukan eksperimen serupa dengan mamalia lain.

Dilansir DW, kemajuan teknologi kloning juga membuat industri peternakan mampu menghasilkan lebih banyak daging untuk konsumsi.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengizinkan kloning sapi, babi, kambing, serta keturunannya untuk produksi daging dan susu.

Pada 2008, FDA mengatakan bahwa makanan yang berasal dari hewan hasil kloning sama amannya dengan makanan yang berasal dari hewan non-kloning.

Mamalia yang berhasil dikloning

Dilansir Live Science, sejak pengumuman kelahiran Dolly pada 1997, peneliti telah berhasil melakukan klon sejumlah spesies mamalia. Berikut beberapa di antaranya:

1. Babi

Pada 2000, perusahaan PPL Therapeutics mengumumkan keberhasilan mereka melakukan kloning lima ekor babi betina dari sel babi dewasa. Kelima babi itu masing-masing diberi nama: Millie, Christa, Carrel, Dotcom, dan Alexis.

2. Kucing

Pada 2001, peneliti di Texas A&M University berhasil melakukan kloning kucing. Kucing yang diberi nama CC (singkatan dari Carbon Copy) itu lahir pada 22 Desember 2001.

3. Rusa

Pada 2003, peneliti di Texas A&M University berhasil melakukan kloning rusa. Rusa yang diberi nama Dewey itu lahir pada 23 Mei 2003.

4. Kuda

Pada 2003, peneliti di Italia berhasil melakukan kloning kuda, yang kemudian diberi nama Prometea.

5. Anjing

Pada 2005, peneliti di Korea Selatan berhasil melakukan kloning anjing. Anjing yang diberi nama Snuppy itu lahir pada 24 April 2005.

6. Tikus

Pada 2008, peneliti di Jepang berhasil melakukan kloning tikus menggunakan sel yang telah dibekukan dengan suhu minus 20 derajat Celsius selama 16 tahun.

Setelah sel dilelehkan, para peneliti menemukan bahwa sel tersebut telah rusak. Namun, mereka masih dapat mengekstrak DNA yang diperlukan untuk menghasilkan tikus kloning yang sehat.

7. Kambing liar

Pada 2009, tim peneliti yang beranggotakan ilmuwan dari Spanyol, Perancis, dan Belgia berhasil melakukan kloning dari sel mamalia yang telah punah, bucardo (sejenis kambing liar).

Mereka menggunakan sel dari sampel bucardo yang ditangkap dan kemudian diawetkan pada 1999 untuk melakukan kloning. Namun, kambing hasil kloning mati hanya beberapa menit setelah lahir karena cacat pada paru-parunya.

8. Serigala abu-abu

Pada 2005, tim peneliti di Korea Selatan berhasil melakukan kloning serigala abu-abu dan menghasilkan dua anakan: Snuwolf dan Snuwolffy. Snuwolf lahir pada 18 Oktober 2005, sedangkan Snuwolffy lahir pada 26 Oktober 2005.

9. Monyet

Dilansir National Geographic, pada 2018, tim peneliti China berhasil melakukan kloning makaka (sejenis monyet ekor panjang), dan menghasilkan dua ekor makaka betina: Zhong Zhong dan Hua Hua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com