KOMPAS.com - Keberhasilan ilmuwan melakukan kloning mamalia menjadi salah satu pencapaian signifikan di bidang sains.
Dikutip dari Britannica, mamalia pertama yang dihasilkan dari kloning adalah domba betina bernama Dolly. Pada 22 Februari 1997, tim ilmuwan dari Roslin Instute mengumumkan kelahiran Dolly ke publik.
Kelahiran Dolly menghilangkan anggapan selama puluhan tahun bahwa mamalia dewasa tidak dapat diklon, karena Dolly diklon menggunakan sel yang diambil dari seekor domba dewasa.
Tak hanya itu, kesuksesan klon Dolly membuka jalan bagi para peneliti untuk mencoba melakukan eksperimen serupa dengan mamalia lain.
Dilansir DW, kemajuan teknologi kloning juga membuat industri peternakan mampu menghasilkan lebih banyak daging untuk konsumsi.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengizinkan kloning sapi, babi, kambing, serta keturunannya untuk produksi daging dan susu.
Pada 2008, FDA mengatakan bahwa makanan yang berasal dari hewan hasil kloning sama amannya dengan makanan yang berasal dari hewan non-kloning.
Dilansir Live Science, sejak pengumuman kelahiran Dolly pada 1997, peneliti telah berhasil melakukan klon sejumlah spesies mamalia. Berikut beberapa di antaranya:
1. Babi
Pada 2000, perusahaan PPL Therapeutics mengumumkan keberhasilan mereka melakukan kloning lima ekor babi betina dari sel babi dewasa. Kelima babi itu masing-masing diberi nama: Millie, Christa, Carrel, Dotcom, dan Alexis.
2. Kucing
Pada 2001, peneliti di Texas A&M University berhasil melakukan kloning kucing. Kucing yang diberi nama CC (singkatan dari Carbon Copy) itu lahir pada 22 Desember 2001.
3. Rusa
Pada 2003, peneliti di Texas A&M University berhasil melakukan kloning rusa. Rusa yang diberi nama Dewey itu lahir pada 23 Mei 2003.
4. Kuda
Pada 2003, peneliti di Italia berhasil melakukan kloning kuda, yang kemudian diberi nama Prometea.
5. Anjing
Pada 2005, peneliti di Korea Selatan berhasil melakukan kloning anjing. Anjing yang diberi nama Snuppy itu lahir pada 24 April 2005.
6. Tikus
Pada 2008, peneliti di Jepang berhasil melakukan kloning tikus menggunakan sel yang telah dibekukan dengan suhu minus 20 derajat Celsius selama 16 tahun.
Setelah sel dilelehkan, para peneliti menemukan bahwa sel tersebut telah rusak. Namun, mereka masih dapat mengekstrak DNA yang diperlukan untuk menghasilkan tikus kloning yang sehat.
7. Kambing liar
Pada 2009, tim peneliti yang beranggotakan ilmuwan dari Spanyol, Perancis, dan Belgia berhasil melakukan kloning dari sel mamalia yang telah punah, bucardo (sejenis kambing liar).
Mereka menggunakan sel dari sampel bucardo yang ditangkap dan kemudian diawetkan pada 1999 untuk melakukan kloning. Namun, kambing hasil kloning mati hanya beberapa menit setelah lahir karena cacat pada paru-parunya.
8. Serigala abu-abu
Pada 2005, tim peneliti di Korea Selatan berhasil melakukan kloning serigala abu-abu dan menghasilkan dua anakan: Snuwolf dan Snuwolffy. Snuwolf lahir pada 18 Oktober 2005, sedangkan Snuwolffy lahir pada 26 Oktober 2005.
9. Monyet
Dilansir National Geographic, pada 2018, tim peneliti China berhasil melakukan kloning makaka (sejenis monyet ekor panjang), dan menghasilkan dua ekor makaka betina: Zhong Zhong dan Hua Hua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.