KOMPAS.com - Pekan lalu vonis atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjadi pembicaraan di media sosial.
Beredar pula informasi keliru terkait eksekusi dan hukuman mati terdakwa mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo.
Selain itu, ditemukan hoaks mengenai penerimaan CPNS 2023, politik, hingga kabar penculikan anak di Keerom, Papua.
Berikut rangkuman penelusuran fakta dari hoaks yang beredar di media sosial sepanjang pekan lalu.
Majelis hakim telah memberikan vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo, namun belum ada keputusan soal eksekusi mati.
Kompas.com pada Jumat (17/2/2023) menemukan video di Facebook yang menyebut soal hari eksekusi Sambo.
Seperti pola sebaran video hoaks yang belakangan marak, narator membacakan artikel dari media daring.
Artikel itu menulis pencapat Deolipa Yumara, mantan pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, terdakwa lainnya dalam kasus tersebut.
Adapun sejauh ini belum ada penetapan hari eksekusi Sambo. Pihak Sambo masih mengajukan banding atas vonis hukuman mati.
Informasi kesehatan yang beredar di media sosial menarasikan mengenai bahaya semangka yang retak daging buahnya.
Disebutkan bahwa retakan pada semangka disebabkan oleh penggunaan bahan kimia, sehingga berbahaya bagi kesehatan karena beracun.
Narasi itu dibantah oleh Dosen Prodi Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Aziz Purwantoro.
Menurutnya, retakan pada daging buah semangka disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti cuaca.
"Penggunaan zat pengatur tumbuh tidak berhubungan dengan keretakan tersebut," kata Aziz dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/2/2023).
Badan Promosi Semangka Nasional Amerika Serikat (NWPB) menyatakan, semangka yang retak dan berongga tetap aman dikonsumsi.
Selain itu, sebuah riset oleh Universitas Delaware pada 2014 juga membuktikan bahwa semangka berongga aman untuk dimakan.
Video hoaks di Facebook menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menggantinya dengan satuan tugas khusus (satgasus).
Salah satu cuplikan video menampilkan pengamat politik Chusnul Mar’iyah, aktivis HAM Asfinawati, dan politisi Partai Nasdem Irma Chaniago.
Mereka membahas mengenai kinerja KPK yang menurun, tetapi tidak ada pembahasan mengenai pembubaran KPK.
Video juga menyinggung mengenai IM57+ Institute yang merupakan lembaga yang dibentuk mantan penyidik dan pegawai KPK.
Namun, institusi itu tidak dibentuk oleh Jokowi dan tidak menggantikan KPK. Hingga kini, KPK masih berdiri dan belum dibubarkan.
Cek penelusuran selengkapnya di sini.
Sebuah poster menginformasikan mengenai penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Februari-Maret 2023.
Poster itu memuat alamat situs web Kemenhan, SSCASN, media sosial hingga nomor telepon yang benar. Namun, jumlah formasi yang tertera sama persis dengan kebutuhan formasi CPNS pada Juni-Juli 2021 lalu.
Sementara itu Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah bahwa lembaganya telah membuka pendaftaran CPNS.
"Itu Hoaks. Tidak benar. Kemenhan belum pernah mengeluarkan informasi seperti di atas," tutur Dahnil dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/2/2023).
Isu soal penculikan anak kembali beredar di media sosial. Kali ini beredar narasi soal dua anak yang jadi korban penculikan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Narasi itu menyertakan foto anak laki-laki dan perempuan yang terbaring di rumah sakit.
Mereka ditemukan di pinggir jalan karena diduga melompat dari bak mobil pikap yang ditumpangi. Keduanya pun dilarikan ke rumah sakit.
Kapolres Keerom AKBP Christian Aer membantah bahwa mereka adalah korban penculikan.
Baca fakta selanjutnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.