Ia juga mengganti nama menjadi Tutankhamun yang berarti "gambar hidup Amun" di mana Amun merujuk pada Dewa Udara Mesir saat itu.
Sementara nama singgasananya ditentukan sebagai Nebkheperure untuk menghormati nama Dewa Matahari Re atau Ra, yang sebelumnya diganti Aten oleh ayahnya.
Selain itu, belum ditemukan fakta kepemimpinan yang menonjol dari dirinya. Bahkan di masa itu, dia tidak cukup termasyhur, dan diperkirakan hanya menjadi raja boneka orang-orang di sekitarnya.
Ada juga yang berpendapat catatan kepemimpinannya banyak dihilangkan untuk menghapus sejarah era perubahan konsep kepercayaan oleh ayahnya, yang tidak diharapkan.
Banyak ilmuwan sepakat bahwa Tut wafat di usia muda, namun penyebab pastinya belum terungkap. Penemuan makamnya pun sangat berharga, karena berhasil terlindung lebih dari 3.000 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.